Versi Bahasa Indonesia (Tingkat B1 dengan beberapa kesalahan umum):
Benzinga dan Yahoo Finance LLC mungkin dapat komisi atau pendapatan dari beberapa item melalui tautan dibawah.
Menyewa rumah mungkin bukan Impian Amerika — tapi menurut Kevin O’Leary, itu pilihan lebih pintar buat jutaan orang yang mengejarnya terlalu cepat.
Dalam wawancara 2018 dengan CNBC, investor “Shark Tank” itu bilang langsung:
“Kamu sudah menikah? Kalau jawabannya tidak, sewa saja.”
“Kalau sudah menikah, punya anak? Tidak? Tetap sewa.”
Ini bukan saran yang biasa didengar orang kebanyakan. Selama puluhan tahun, punya rumah dianggap sebagai langkah wajib. Beli rumah, dapat aset, hidup tenang. Tapi O’Leary ubah pandangan itu — alasannya semakin relevan di pasar perumahan yang mahal banget di tahun 2025.
Jangan Lewatkan:
“Menurutku kunci hidup — terutama saat masih muda — adalah hindari utang,” katanya, menyarankan anak muda untuk tunggu beli rumah sampai kondisi finansial stabil dan punya pasangan.
O’Leary bilang suku bunga adalah pembunuh diam-diam di balik pembelian rumah buruk. Selama bertahun-tahun, suku bunga hipotek turun, membuat pinjaman murah dan harga rumah naik. Tapi tren itu berbalik — dan parah. Bahkan di 2018, dia sudah peringatkan:
“Suku bunga enggak bakal turun lagi.”
Di 2025, suku bunga hipotek lebih tinggi dibanding 10 tahun terakhir. Artinya, rumah $500.000 sekarang bisa lebih mahal puluhan ribu dolar dibanding beberapa tahun lalu. Tambah biaya perawatan, pajak, asuransi, dan risiko kehilangan kerja — alasan untuk menyewa jadi lebih kuat.
Trending: ‘Scrolling To UBI’ — Perusahaan software dengan pertumbuhan tercepat versi Deloitte memungkinkan pengguna dapat uang lewat hp. Kamu bisa investasi sekarang cuma $0.30/lembar.
Charlie Munger, partner bisnis Warren Buffett, bilang lebih sederhana:
“Waktu yang tepat beli rumah adalah saat kamu butuh.”
Ditanya maksudnya, Munger tak ragu. “Orang lajang, aku enggak peduli mereka punya rumah atau enggak,” katanya, menyebut itu keyakinan “kuno” yang masih dia pegang.
Cerita Berlanjut
Intinya? Ini bukan soal timing pasar atau ceklis. Ini soal kebutuhan. Beli rumah tidak selalu bikin kaya. Kadang, cuma bikin kantong jebol.
Masih ada mitos bahwa menyewa sama dengan “buang uang percuma.” Tapi sebenarnya, menyewa bisa jadi strategi finansial — apalagi kalau beli rumah mahal banget. Belum lagi, penyewa tetap bisa investasi properti tanpa beli rumah.
Platform seperti Arrived memungkinkan orang beli saham kecil properti sewaan — artinya kamu bisa jadi tuan tanah tanpa harus perbaiki saluran air. Ini salah satu cara penyewa bangun kekayaan jangka panjang tanpa beban hipotek penuh.
Saran O’Leary bukan anti-punya rumah — tapi anti-terburu-buru. Jalur tradisional menikah, punya anak, ambil hipotek, dan pagar putih masih cocok buat banyak orang. Tapi buat yang lajang atau pasangan tanpa anak, tekanan beli rumah bisa lebih merugikan.
Jadi kalau kamu sekarang masih nyewa, kamu tidak ketinggalan. Kamu mungkin malah lebih unggul. Apalagi kalau tabunganmu lebih sehat daripada teman-temanmu yang udah punya rumah.
Dan kalau kamu belum menikah dan punya anak? Ya… kamu sudah tau apa yang bakal O’Leary bilang.
Lihat Selanjutnya:
Artikel ini Kevin O’Leary Bilang Kalau Kamu Lajang dan Tidak Punya Anak, Jangan Beli Rumah — ‘Sudah Menikah? Kalau Jawabannya Tidak, Sewa Saja’ pertama kali muncul di Benzinga.com