Saham Nvidia (NVDA) masih jadi perhatian setelah laporan Reuters bilang perusahaan ini bersiap buka bisnis lagi di Cina.
NVDA udah pesen sekitar 300.000 chip AI H20 ke Taiwan Semiconductor (TSM) buat penuhi permintaan besar yg diperkirakan bakal muncul di Cina.
Nvidia juga udah punya stok sampai 700.000 chip setelah pemerintahan Donald Trump janji bakal bantu mereka layanin pelanggan Cina lagi.
Saham NVDA sekarang naik lebih dari 100% dibanding titik terendah tahun ini.
Pesanan ke TSMC ini nunjukin Nvidia siap kirim chip H20 ke Beijing, sinyal bagus buat harga saham karena beberapa alasan.
Pertama, Cina nyumbang sekitar 13% dari total pendapatan Nvidia. Dengan permintaan dari raksasa kayak Tencent (TCEHY) dan Alibaba (BABA), bisa buka peluang penjualan miliaran dolar.
Akses ke pasar Cina juga bakal kurangi kerugian stok dan bantu NVDA pertahankan pasar dari pesaing lokal kayak Huawei.
Balik bisnis di Cina bisa bikin saham Nvidia naik lebih tinggi lagi ke depannya.
Meski udah naik tajam 4 bulan terakhir, analis Truist William Stein masih lihat potensi kenaikan saham NVDA di paruh kedua 2025.
Awal Juli, Stein tegaskan rekomendasi "Beli" untuk saham Nvidia, karena keunggulan mereka nggak cuma di chip, tapi juga software dan model pre-trained.
Dia prediksi Nvidia bakal luncurkan client-side CPU akhir tahun ini, buka pasar baru senilai $35 miliar.
Stein perkirakan masih ada kenaikan sekitar 20% untuk saham AI ini.
Dominasi Nvidia di pasar AI bikin banyak firma Wall Street tetap optimis.
Menurut Barchart, rekomendasi konsensus untuk saham Nvidia tetap "Strong Buy" dengan target harga rata-rata $182, artinya potensi naik 4% lagi.
Artikel ini awalnya terbit di Barchart.com