Ketika Bitcoin Menjadi Model Bisnis, Investor Harus Waspada

Buka Editor’s Digest gratis

Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya di newsletter mingguan ini.

Apakah masuk akal bagi perusahaan untuk menyimpan banyak uang tunai di neraca mereka? Secara teori, tidak — lebih baik uangnya dikembalikan ke pemegang saham biar mereka yang putuskan. Tapi kenyataannya, perusahaan seperti Apple dan Berkshire Hathaway jadi celengan raksasa, dan investor tampaknya oke-oke saja.

Beberapa perusahaan malah mengambil langkah ekstrem — dengan menyimpan bitcoin, bukan dolar. Bisnis keluarga Presiden Trump Media & Technology Group sudah mengumpulkan $2,5 miliar untuk tujuan ini. Mereka bergabung dengan platform streaming libertarian Rumble, favorit meme-stock GameStop, dan produsen mobil Elon Musk, Tesla. Raja crypto treasury adalah Strategy — dulu disebut MicroStrategy — yang punya bitcoin senilai $64 miliar.

Ada tiga alasan kenapa perusahaan mungkin menyimpan aset digital seperti bitcoin. Pertama, untung jika harganya naik. Tapi ini tidak bisa diprediksi dan sebenarnya investor bisa beli sendiri, langsung atau lewat ETF.

Alasan kedua, perusahaan merasa bisa lakukan sesuatu dengan bitcoin yang investor biasa tidak bisa. Misalnya Strategy, mereka pakai rekayasa keuangan pintar dengan menerbitkan obligasi konversi dan saham preferen dengan syarat menguntungkan, lalu pakai uangnya beli lebih banyak bitcoin.

Strive, manajer aset konservatif yang mau go public lewat merger dengan perusahaan bernama Asset Entities, berharap bisa modifikasi model bisnis itu — beli perusahaan yang undervalue lalu ubah uangnya jadi bitcoin. Mereka rencananya kumpulkan sampai $1,5 miliar untuk strategi “penghasil alpha” atau mengalahkan pasar.

Beberapa perusahaan bilang bitcoin melengkapi bisnis utama mereka. Tapi investor harus lihat dulu bukti keuntungannya. Rumble mau tawarkan dompet crypto. Trump Media klaim bitcoin akan ciptakan “sinergi untuk pembayaran langganan, token utilitas, dan transaksi lainnya.”

MEMBACA  Jim Cramer Ungkap Alasan CAVA Group, Inc. (CAVA) Kesulitan

Beberapa konten tidak bisa dimuat. Cek koneksi internet atau setelan browser.

Alasan ketiga, bitcoin adalah masa depan, jadi tidak memegangnya adalah bodoh. CEO Strive Matt Cole bilang bitcoin harus jadi patokan untuk mengukur aset lain, dan Strive adalah Berkshire Hathaway-nya bitcoin. Trump Media anggap bitcoin “instrumen puncak kebebasan finansial” yang bisa bebaskan mereka dari tekanan institusi keuangan mainstream.

Bagi yang percaya bitcoin nomor satu, semua ini masuk akal. Perusahaan yang berutang buat beli crypto bisa dapat untung besar, menuju era di mana bitcoin gantikan dolar sebagai bahasa keuangan global. Return on equity sudah kuno; bitcoin per sahamlah yang penting.

Tapi pemegang saham mungkin masih lebih suka aset nyata dengan return yang pasti. Tren bitcoin treasury ini sebenarnya cuma spekulasi berisik dan ikut-ikutan Strategy, yang nilainya 1,6 kali aset cryptonya. Tapi, pasar punya selera masing-masing.

[email protected]