Setelah hampir dua tahun, Chevron (CVX) siap menyelesaikan pembelian Hess (HES) senilai $53 miliar dan mendapatkan akses ke salah satu penemuan minyak terbesar dalam beberapa dekade.
Pada Jumat, panel arbitrase di International Chamber of Commerce di Paris memutuskan Chevron boleh melanjutkan pembelian Hess dengan pembayaran saham, mengalahkan penawar utama ExxonMobil (XOM) dan mengakhiri salah satu persaingan terbesar di industri minyak dan gas dalam 50 tahun terakhir.
Saham Chevron turun sekitar 1,5% setelah awalnya naik di pagi hari.
Kesepakatan ini, yang diperebutkan Chevron dan Exxon sejak 2023, berfokus pada kepemilikan Hess sebesar 30% di blok minyak lepas pantai Stabroek di Guyana. Area ini diperkirakan menyimpan lebih dari 11 miliar barel minyak, menurut Reuters.
“Ini seperti aset yang sangat langka,” kata David Sweeney dari Clifford Chance kepada Yahoo Finance.
Proyek ini juga membantu Guyana, salah satu negara termiskin di Barat, menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia, menurut data IMF.
“Merger dua perusahaan besar AS ini menggabungkan yang terbaik di industri,” kata CEO Chevron Mike Wirth dalam pernyataan perusahaan. Hess menolak berkomentar dan merujuk ke pernyataan Chevron.
Exxon, yang mengoperasikan blok tersebut dengan 45% kepemilikan, telah bermitra dengan Hess sejak 2014. Mereka juga bekerja sama dengan CNOOC yang memegang 25% saham.
“Kami tidak setuju dengan keputusan ICC tapi menghargai prosesnya,” kata Exxon dalam pernyataan.
Exxon mencoba menghentikan kesepakatan ini dengan alasan hak mereka untuk membeli saham Hess.
“Perusahaan besar selalu mencari peluang,” kata Sweeney.
Chevron dan Exxon adalah pemimpin di antara raksasa minyak, tapi Chevron tertinggal belakangan ini. Laba Chevron turun drastis, dan mereka berencana memangkas 20% karyawan. Sahamnya juga tumbuh lebih lambat dibanding Exxon.
Analis Bank of America menyebut kesepakatan ini akan meningkatkan arus kas Chevron.
Merger Chevron-Hess adalah salah satu yang terbesar di sektor energi, hampir menyamai pembelian Exxon senilai $60 miliar pada 2024.
Menurut PwC, nilai transaksi di sektor ini sudah mencapai $150 miliar di paruh pertama 2025.
Sweeney mengatakan kesepakatan ini bisa memicu perusahaan lain untuk bergerak.
“Industri ini akan tetap ada, dan setiap ada akuisisi, selalu muncul peluang baru,” ujarnya.
Jake Conley adalah reporter Yahoo Finance. Ikuti dia di X @byjakeconley atau email [email protected].