Menurut survei yang diterbitkan pada hari Selasa, kebangkrutan di sektor start-up teknologi Prancis semakin meningkat, yang mungkin dapat merusak citra Presiden Emmanuel Macron tentang Paris sebagai pusat teknologi terkemuka di Eropa dan penggerak utama ekonomi Prancis.
Selama masa jabatannya yang pertama, Macron mempromosikan Station F di Paris sebagai contoh industri start-up teknologi yang berkembang pesat di Prancis, dan puncak AI global Prancis pada bulan Februari menarik investasi sebesar 110 miliar euro.
Namun, kelompok riset industri ScaleX Invest mengatakan surveinya menunjukkan bahwa start-up teknologi Prancis bangkrut, pada saat kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global mempengaruhi pasar keuangan.
ScaleX Invest mengatakan 10,4% dari 1.487 perusahaan start-up teknologi yang dianalisisnya menghadapi risiko kebangkrutan tinggi, dan bahwa jumlah kebangkrutan dan proses kebangkrutan lebih besar dari total putaran pendanaan awal Seri A baru.
Salah satu contoh yang disebutkan adalah Ynsect, yang mengajukan rencana penyelesaian tahun lalu dan menggunakan robotika untuk menghasilkan bahan baku berbasis serangga.
“Kebangkrutan semakin mempengaruhi perusahaan-perusahaan matang. Rata-rata, perusahaan yang bangkrut telah mengumpulkan 32,5 juta euro ($35,4 juta), dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, namun tetap gagal,” kata chief operating officer ScaleX Invest Edouard Thibaut.
“Hal ini menegaskan bahwa kondisi pendanaan yang lebih ketat dan penurunan valuasi membuat lebih sulit untuk mengakses modal, bahkan untuk perusahaan-perusahaan yang sudah mendapatkan pendanaan dengan baik,” tambahnya.
($1 = 0,9174 euro)
(Pelaporan oleh Sudip Kar-Gupta, pengeditan oleh Ed Osmond)