Pimpinan teknologi di Wall Street membicarakan strategi AI untuk perusahaan mereka.
Eksekutif dari Goldman Sachs dan JPMorgan mendiskusikan efek AI pada kepemimpinan dan pembelajaran.
Seorang eksekutif memprediksi bahwa sebentar lagi, “semua orang akan menjadi seorang manajer” dari agen digital yang ditenagai AI.
Bahkan para pegawai baru di Wall Street mungkin sebentar lagi akan merasakan bagaimana rasanya menjadi bos — walaupun mungkin awalnya mereka akan mengelola bot.
“Saya pikir semua orang akan menjadi manajer jauh lebih cepat dari yang diatur oleh jalur karir tradisional,” kata Teresa Heitsenrether, petinggi data di JPMorgan.
Yang penting, “kamu akan mengelola tim rekan kerja digital,” prediksi Heitsenrether. Ini bisa bantu karyawan baru belajar bertanggung jawab atas alur kerja sebelum memimpin tim manusia.
AI Agenik adalah topik populer di konferensi itu. Gelombang berikutnya dari teknologi kecerdasan buatan akan melibatkan bot otonom yang bisa menjalankan proses dari awal sampai akhir. Mengawasi bot-bot ini mungkin bisa mengajari pekerja muda cara mengelola manusia suatu hari nanti.
Dampak AI pada karyawan junior di dunia keuangan adalah tema yang sering dibahas. Marco Argenti, petinggi teknologi di Goldman Sachs, mengatakan dia melihat profesional termuda di banknya saling mengajar cara memaksimalkan AI, memperluas model magang ke sesama rekan.
“Magang itu sangat penting,” katanya. Karyawan termuda mereka terbukti menjadi “pengguna asli AI” perusahaan.
“Terkadang magang terjadi bahkan di antara mereka sendiri, bagaimana mereka berbagi pengalaman dan mendidik generasi berikutnya untuk hidup dengan AI,” tambahnya. “Mereka ini yang akan mengajarkan semua orang cara bersiap untuk transformasi.”
Heitsenrether mengakui bahwa di industri yang dikenal dengan konvensi kuat, seperti magang, perubahan kadang ditanggapi dengan enggan.
“Tidak jujur kalau bilang ini tidak menimbulkan sedikit kecemasan,” katanya. “Jika kamu tumbuh dan menyempurnakan skillmu dengan model magang dan tiba-tiba pekerjaanmu akan berubah secara berarti — itu nyata dan kita harus sadar akan itu.”
Namun, ketakutan itu tampaknya cepat hilang di bank terbesar Amerika, yang banyak belanja untuk tech dan AI. Semua orang, dari pengacara hingga pekerja call center, mulai menggunakan alat internal baru yang canggih.
“Begitu kamu tunjukkan bahwa ini bisa membuat harimu lebih menyenangkan atau menghilangkan tugas-tugas yang tidak kita sukai,” katanya, “perlawanannya akan berkurang.”
“Hal paling berharga yang bisa kamu lakukan,” tambah Heitsenrether, “adalah memberikan teknologinya kepada orang-orang agar mereka bisa mulai memakainya dan merasakan pengalamannya.”
Baca artikel aslinya di Business Insider.