Perusahaan induk Google, Alphabet (GOOG, GOOGL), menjadi perusahaan keempat yang capai nilai pasar $3 triliun pada hari Senin. Saham naik setelah perusahaan terhindar dari konsekuensi terburuk dalam sidang anti monopoli. Hakim Amit Mehta memutuskan Google tidak harus jual browsernya Chrome.
Google sekarang gabung dengan Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), dan Nvidia (NVDA) di klub $3 triliun. Nvidia bahkan sudah naik ke $4 triliun berkat chip AI-nya yang kuat.
Google adalah pemain kunci dalam lomba AI berkat model Gemini dan chatbotnya. Seperti Microsoft dan Amazon, Google juga masukan AI ke bisnis cloudnya, jadikan pilihan bagus untuk pelanggan yang mau upgrade langganan cloud mereka.
Analis Citi, Ronald Josey, nulis di catatan investor bahwa hasil sidang dan layanan cloud Google akan bantu terus tumbuh ke depan.
“Kami percaya kecepatan produk Google meningkat, sebagian karena keputusan Hakim Mehta yang kasih panduan operasional lebih jelas,” tulis Josey.
“Lebih spesifik, kami percaya alat, kemampuan, dan integrasi Gemini terus berkembang di seluruh produk Google. Ukuran dan skala Google kasih keuntungan alami (ada 15 produk dengan 500 juta pengguna aktif per bulan).”
Tapi Google juga hadapi persaingan di bidang pencarian dari perusahaan baru AI seperti OpenAI, Anthropic, dan Perplexity.
Waktu sidang Google, Wakil Presiden Apple Eddy Cue bilang kalau pencarian di browser Safari Apple turun untuk pertama kali pada bulan April. Tapi Google kemudian bantah pernyataan itu dan bilang mereka lihat pertumbuhan di area lain.
Google juga belum bebas dari masalah regulasi. Perusahaan masih harus hadapi tuntutan hukum anti monopoli untuk iklan online. Dan menurut Bloomberg, Komisi Perdagangan Federal sedang selidiki praktik bisnis iklan Google dan Amazon.
Daftar untuk newsletter Week in Tech dari Yahoo Finance.
Email Daniel Howley di [email protected]. Ikuti dia di X/Twitter di @DanielHowley.
Klik di sini untuk berita teknologi terbaru yang akan pengaruhi pasar saham
Baca berita keuangan dan bisnis terbaru dari Yahoo Finance