Jon Stewart rencananya akan menjadi host acara “The Daily Show” hari Kamis, sehari setelah stasiun ABC menangguhkan acara larut malam Jimmy Kimmel tanpa batas waktu. Ini terjadi karena komentar yang dia buat tentang pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk.
Bintang tamu Stewart adalah Maria Ressa, seorang jurnalis dan penulis buku “How to Stand Up to a Dictator.” Ressa juga pernah menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2021 untuk perjuangannya demi kebebasan berbicara di Filipina.
Stewart biasanya cuma host setiap hari Senin saja. Dia adalah pembawa acara “The Daily Show” dari tahun 1999 sampai 2015 dan dikenal karena sindiran tajamnya tentang politik dan wawancara dengan para pembuat berita. Dia kembali menjadi host seminggu sekali menjelang pemilihan presiden AS 2024.
Kimmel memberikan beberapa komentar tentang reaksi terhadap kematian Kirk di acaranya pada hari Senin dan Selasa malam. Dia bilang bahwa “banyak orang di ‘negeri MAGA’ berusaha keras untuk mengambil keuntungan dari pembunuhan Charlie Kirk.”
ABC menangguhkan acara Kimmel setelah sekelompok stasiun TV afiliasi ABC mengatakan mereka tidak akan menayangkan acara tersebut. Ketua Komisi Komunikasi Federal AS, Brendan Carr, juga menyatakan bahwa lembaganya punya alasan kuat untuk meminta pertanggungjawaban Kimmel, ABC, dan Disney karena menyebarkan informasi salah.
Kimmel sendiri belum memberikan komentar tentang penangguhan ini. Pendukungnya mengatakan Carr salah menafsirkan komedian itu dan bahwa Kimmel tidak pernah secara khusus menyebutkan bahwa Tyler Robinson — tersangka penembak Kirk — adalah seorang konservatif.
Bulan Juli lalu, CBS mengumumkan akan membatalkan acara “The Late Show With Stephen Colbert” bulan Mei depan. Jaringan itu mengatakan alasan penutupan adalah masalah keuangan. Tapi pengumuman ini datang hanya tiga hari setelah Colbert mengkritik kesepakatan antara Presiden Donald Trump dan Paramount Global, perusahaan induk CBS, mengenai sebuah berita di “60 Minutes.”
David Letterman, pendahulu Colbert di “The Late Show,” menyayangkan pembatalan ini.
“Saya merasa buruk tentang ini, karena kita semua lihat ke arah mana ini berjalan, kan? Ini media yang dikendalikan,” kata Letterman saat tampil di The Atlantic Festival 2025 di New York. “Ini tidak baik. Ini konyol. Ini menggelikan.”
Dia menambahkan bahwa orang tidak seharusnya dipecat hanya karena mereka tidak “menjilat” kepada apa yang disebut Letterman sebagai presiden yang “otoriter.”
Fortune Global Forum akan kembali pada tanggal 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.