Australia akan meningkatkan angkatan lautnya dengan 11 kapal perusak kelas Mogami buatan Mitsubishi Heavy Industries Jepang, kata Menteri Pertahanan Richard Marles pada Selasa.
Disebut sebagai ekspor senjata terbesar Jepang sejak Perang Dunia II, Australia akan membayar $6 miliar (10 miliar dolar Australia) dalam 10 tahun ke depan untuk mendapatkan armada kapal perusak siluman.
Australia sedang melakukan restrukturisasi militer besar-besaran, memperkuat angkatan laut dengan senjata jarak jauh untuk menghadapi China.
Mereka berusaha menambah jumlah kapal perang utama dari 11 menjadi 26 dalam dekade berikutnya.
“Ini jelas perjanjian industri pertahanan terbesar antara Jepang dan Australia,” kata Marles, mempromosikan kesepakatan ini.
“Keputusan ini dibuat berdasarkan kemampuan terbaik untuk Australia,” tambahnya.
Mitsubishi Heavy Industries memenangkan tender mengalahkan ThyssenKrupp Marine Systems dari Jerman.
Kapal kelas Mogami adalah kapal perusak siluman canggih dengan berbagai senjata kuat.
Marles mengatakan kapal ini akan menggantikan kapal kelas Anzac yang sudah tua, dengan kapal pertama kelas Mogami siap beroperasi tahun 2030.
“Kapal perusak kelas Mogami adalah yang terbaik untuk Australia,” ujar Marles.
Kesepakatan ini mempererat kerja sama keamanan antara Australia dan Jepang.
Jepang juga memperdalam kerja sama dengan sekutu AS di Asia-Pasifik yang terlibat sengketa wilayah dengan China.
Juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan kesepakatan ini membuktikan kepercayaan terhadap teknologi Jepang dan pentingnya kerja sama militer antara kedua negara.
‘Lebih Mematikan’
Konstitusi pasifis Jepang membatasi ekspor senjata, tetapi pada 2024 aturan itu dilonggarkan untuk meningkatkan penjualan.
Menteri industri pertahanan Pat Conroy mengatakan kapal kelas Mogami bisa meluncurkan rudal Tomahawk jarak jauh.
“Kapal siluman ini akan membuat angkatan laut kami lebih besar dan lebih mematikan,” katanya.
Tiga kapal pertama akan dibangun di luar negeri, sementara sisanya direncanakan diproduksi di Australia Barat.
Australia juga mengumumkan rencana pembelian kapal selam bertenaga nuklir dari AS pada 2021, menggantikan rencana lama dengan Prancis.
Di bawah kesepakatan AUKUS, Australia berencana memiliki setidaknya tiga kapal selam kelas Virginia dalam 15 tahun.
Proyek pertahanan besar di Australia sering mengalami kendala seperti anggaran membengkak dan perubahan kebijakan.
Australia berencana meningkatkan belanja pertahanan menjadi 2,4% dari PDB, lebih tinggi dari target NATO tapi masih di bawah permintaan AS.