Menteri Keuangan Irlandia, Paschal Donohoe, bilang tarif farmasi AS bakal merugikan ekonomi dan menghilangkan ribuan lapangan kerja. Fokusnya sekarang adalah menjaga daya saing untuk melindungi kesuksesan jangka panjang negara itu.
Irlandia punya posisi fiskal kuat dengan surplus anggaran besar berkat pajak perusahaan dari multinasional AS seperti Apple Inc. dan Pfizer Inc. Saat bicara di acara *Bloomberg’s Future of Finance* di Dublin hari Senin, Donohoe bilang pemerintah harus pakai surplus itu dengan pikirkan masa depan.
Ini penting karena ketidakpastian tarif dan perlambatan global bisa bikin sebagian besar pendapatan pajak itu berisiko. Pemerintah mungkin harus mengencangkan ikat pinggang tahun ini—berbeda jauh dari tahun lalu, yang penuh dengan bantuan satu kali untuk wajib pajak.
Tarif farmasi, kalo diterapkan oleh Presiden Donald Trump, jadi masalah besar. Donohoe peringatkan, itu bisa hilangkan sekitar 75.000 pekerjaan di sektor farmasi Irlandia.
“Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk lindungi dan prioritaskan investasi modal,” kata Donohoe. Menurutnya, pemotongan anggaran bawa dampak jangka panjang untuk ekonomi, bisnis, dan pekerjaan.
“Salah satu pelajaran pentingku dari krisis finansial global adalah, kalo investasi modal dikurangi, biayanya bakal nambah di masa depan,” jelasnya. “Kalo prospek pertumbuhan kami berubah, kami akan pakai posisi fiskal untuk pertahankan dan dukung investasi modal, serta lakukan semua yang bisa untuk hindari pemotongan lagi.”
Pemerintah AS sering kritik model Irlandia, dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick bilang Irlandia dapat surplus dengan mengorbankan AS. Trump bahkan bahas ini dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin saat acara Hari St. Patrick di Gedung Putih.