Investor Cemas atas Kabar Pemindahan AstraZeneca ke AS

Buka Editor’s Digest gratis

Investor memperingatkan bahwa jika AstraZeneca meninggalkan London untuk listing di New York, itu akan merugikan pasar secara keseluruhan dan mungkin ekonomi UK.

Iain Pyle, manajer dana di Aberdeen, bilang akan “mengecewakan” jika perusahaan FTSE terbesar pergi dari pasar UK. CEO AstraZeneca, Sir Pascal Soriot, sudah ungkapkan frustrasinya dengan lingkungan UK, menurut dua orang yang tahu masalah ini.

“Ini perusahaan terbesar di pasar dan punya efek ‘halo’ sebagai perusahaan farmasi sukses dan inovatif,” katanya.

Saham AstraZeneca naik 2,9% jadi 10.446p setelah laporan di The Times bilang Soriot sudah diskusi privat tentang listing di AS. AstraZeneca tidak berkomentar.

Beberapa pemegang saham AstraZeneca mungkin berharap listing di AS bisa naikkan valuasi perusahaan, karena ada lebih banyak investor spesialis yang mau pahami obat-obatan lebih awal.

Listing di AS juga akan memudahkan menaikkan gaji eksekutif, termasuk Soriot dan penerusnya. “Pascal adalah CEO dengan gaji tertinggi di FTSE tahun 2023, tapi eksekutif AS masih dibayar lebih,” kata Pyle.

Soriot dapat £16,9 juta di 2023 setelah mencapai target jangka panjang. Gaji rata-rata CEO perusahaan FTSE 100 adalah $6,5 juta, bandingkan dengan $16 juta untuk CEO perusahaan di S&P 500.

Kepindahan AstraZeneca juga bisa dilihat sebagai kemenangan politik untuk pemerintahan Trump, yang beri tekanan ke industri farmasi dengan ancaman tarif dan potongan harga.

Di UK, berita tentang kemungkinan pindah ini bikin investor khawatir soal penurunan daya tarik pasar saham UK dan dampaknya ke sektor jasa keuangan.

“Kalau tidak ada pasar saham yang bekerja, itu pasti sinyal bahaya,” kata Sonja Laud, CIO Legal & General, tekankan pentingnya Kota London untuk ekonomi UK. Dia minta perubahan untuk tingkatkan likuiditas dan langkah lain untuk “cegah tren siklikal [dalam listing] jadi struktural”.

MEMBACA  Saham Asia, Wall St futures naik sedikit; China memangkas tingkat repo oleh Reuters

Pasar UK sudah alami banyak perusahaan go public yang diambil privat atau pindahkan listing utama ke AS. Wise, fintech £11 miliar yang listing di 2021, bulan lalu bilang rencana pindah listing utama dari London ke New York, karena likuiditas pasar AS lebih dalam.

Ancaman pindah ke AS bisa jadi peringatan untuk pemerintah UK, yang terjebak negosiasi panjang dengan industri farmasi soal harga obat. Perusahaan sudah peringatkan bahwa investasi di UK berisiko jika negara tidak belanjakan lebih untuk obat-obatan.

Orang dalam pemerintah bilang Soriot “hanya marah”, dan belum buat keputusan spesifik soal ganti listing atau tentukan timeline.

Soriot sudah komplain soal proses penentuan obat yang worth it setelah obat kanker payudara AstraZeneca tidak disetujui NHS. AstraZeneca juga batalkan investasi di pabrik di Speke, Merseyside, setelah pemerintah potong subsidi dari proposal sebelumnya.

Salah satu pemegang saham top 20 AstraZeneca bilang sektor ini sedang alami “masa tegang” dengan pemerintah UK. Dia bilang pemerintah sebelumnya sudah merespon “ancaman seperti ini”, seperti langkah lindungi industri mobil.

“Untuk ekonomi UK, kehilangan listing dan domisili ini bisa bikin UK kehilangan pekerjaan bernilai tinggi di sains, manufaktur, dan R&D,” katanya.