Indonesia meningkatkan royalti untuk nikel dan logam lainnya untuk mendanai kebijakan nasional

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan peningkatan tarif royalti untuk produsen nikel, timah, dan logam lainnya, dilaporkan oleh Bloomberg, mengutip dokumen regulasi dan sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendapatkan pendanaan bagi kebijakan prioritas tinggi Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup dana investasi negara baru dan makan siang gratis di sekolah.

Perubahan tersebut mencerminkan pembahasan yang dilakukan dalam konsultasi publik bulan lalu, dengan royalti sekarang bervariasi dengan harga komoditas.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa tarif royalti sebelumnya sebesar 10% pada produksi bijih nikel akan digantikan oleh tarif pajak variabel yang berkisar antara 14% hingga 19%, berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Namun, bijih kelas rendah yang diolah menjadi nikel baterai akan dikenai royalti yang lebih rendah sebesar 2%.

Tarif royalti untuk ferronikel dan nikel matte kelas atas akan lebih rendah dari yang diusulkan dalam konsultasi publik.

Sebaliknya, perubahan royalti untuk produksi batubara tambang terbuka akan bergantung pada izin yang ada, sementara penambangan batubara bawah tanah akan dikenai tarif yang relatif lebih rendah.

Rezim royalti baru akan mulai berlaku 15 hari setelah tanggal pendaftaran 11 April.

Industri peleburan besar Indonesia telah menghadapi kekurangan bijih selama berbulan-bulan, yang mengakibatkan margin yang lebih rendah dan pemotongan produksi.

Bulan lalu, Asosiasi Pertambangan Indonesia meminta pemerintah untuk meninjau ulang proposal peningkatan tarif royalti, dengan alasan bahwa para penambang sudah berjuang dengan biaya operasional yang meningkat dan aliran kas yang terbatas.

Kabar revisi royalti telah berdampak pada saham-saham pertambangan Indonesia, dengan perusahaan batubara seperti PT Bumi Resources dan PT Indika Energy mengalami kenaikan harga saham setelah pengumuman tersebut.

MEMBACA  Awan Cina mengaburkan pandangan global 'Goldilocks' oleh Reuters

“Indonesia raises royalties for nickel and other metals to fund national policies” awalnya dibuat dan dipublikasikan oleh Mining Technology, sebuah merek yang dimiliki oleh GlobalData.

Informasi di situs ini dimasukkan dengan itikad baik hanya untuk tujuan informasi umum. Ini tidak dimaksudkan untuk menjadi nasihat yang harus Anda andalkan, dan kami tidak memberikan representasi, jaminan, atau garansi, baik secara eksplisit maupun tersirat mengenai akurasinya atau kelengkapannya. Anda harus mendapatkan saran profesional atau khusus sebelum mengambil tindakan atau menahan diri dari tindakan berdasarkan konten di situs kami.