Indeks S&P 500 Tanpa Tujuh Raksasa Teknologi Tertinggal. Inilah Alasannya Mengapa Waktunya Membeli 493 Saham Lainnya.

24/7 Wall St.

Indeks S&P 500 sudah naik lebih dari 15% dari awal tahun sampai sekarang, dan sebagian besar kenaikan ini didorong oleh tujuh perusahaan teknologi besar (Magnificent Seven).

ETF Invesco S&P 500 Equal Weight menunjukkan tanda-tanda performa yang lebih bagus di tengah pemulihan pasar baru-baru ini.

Ada juga ETF Defiance Large Cap ex-Mag 7 yang tidak memasukkan tujuh perusahaan besar tadi dari portofolio S&P 500-nya.

Kalau kamu lagi mikirin pensiun atau tau seseorang yang mau pensiun, ada tiga pertanyaan singkat yang bikin banyak orang Amerika sadar kalau mereka bisa pensiun lebih cepat dari perkiraan. Luangkan waktu 5 menit untuk pelajari lebih lanjut di sini.

S&P 500 mengalami tahun yang bagus lagi dengan kenaikan lebih dari 15% walaupun ada gejolak di pasar pada bulan November. Seperti yang bisa dibayangkan, tujuh perusahaan teknologi besar (Magnificent Seven) sekali lagi memberikan kontribusi sangat besar untuk kenaikan indeks ini. Walaupun mereka masih diuntungkan oleh tren AI (Kecerdasan Buatan), beberapa investor mungkin mulai khawatir dengan risiko karena investasi terlalu terpusat pada beberapa perusahaan saja. Mereka takut kalau suatu saat nanti gelembung AI pecah dan menyebabkan crash parah, khususnya untuk perusahaan-perusahaan teknologi.

Relief rally baru-baru ini bikin banyak investor lega, dan yang menarik, pemulihan ini cukup luas. Perusahaan-perusahaan di luar tujuh perusahaan besar juga ikut naik dengan impresif. Walaupun sektor teknologi jadi pendorong utama pemulihan, sektor-sektor lain juga berkontribusi besar.

Ini terlihat dari performa ETF Invesco S&P 500 Equal Weight (NYSEARCA:RSP), yang naik hampir 1.5%. Sementara itu, S&P 500 sendiri hanya naik 0.9%, dan Nasdaq 100 (yang punya banyak tujuh perusahaan besar) naik kurang dari 0.4%. Ini menunjukkan bahwa kekuatan pasar mungkin akan lebih merata ke depannya, apalagi jika investor mulai lebih kritis melihat perusahaan-perusahaan yang banyak menghabiskan uang untuk AI sebelum mereka bisa menunjukkan profit yang nyata.

MEMBACA  Peringatan Stagflasi: Saatnya membicarakan kata 'kotor' saat pasar goyah

Karena investasi AI mulai dilihat sebagai sumber risiko, masuk akal untuk mempertimbangkan portofolio saham dengan porsi yang lebih rata. Tujuannya agar portofolio tidak terlalu goncang jika saham-saham AI mengalami volatilitas, atau bahkan untuk dapat keuntungan lebih jika rally pasar jadi lebih luas. Dalam setahun terakhir, indeks S&P 500 dengan porsi sama hampir tidak bergerak, hanya naik 1% saja.

Manfaat dari investasi AI mulai menyebar ke luar sektor teknologi. Saya pikir ada nilai yang menarik pada 493 saham lain di S&P 500, dan mungkin mereka bisa lebih kuat secara relatif ketika saham-saham AI menghadapi tantangan.

Bagi investor, pertanyaan besarnya adalah perusahaan mana yang dapat untung dari AI tanpa harus keluar banyak biaya. Untuk investor yang pakai indeks, jawabannya mungkin mudah: pilih ETF S&P 500 dengan porsi sama, atau dana yang berfokus pada nilai (value) dengan sedikit eksposur ke tujuh perusahaan besar, atau bahkan indeks Dow Jones Industrial Average. Walaupun banyak yang anggap 30 saham di Dow Jones tidak mewakili pasar secara luas.

Bagaimanapun, pembagian porsi dan diversifikasi itu masuk akal. Pada akhirnya, memiliki lebih banyak saham ‘nilai’ yang kurang dihargai pasar mungkin jadi pilihan yang bagus jika gejolak November membuat investor lebih memilih portofolio dengan tilt ke arah nilai.

Untuk investor yang sudah terlalu banyak investasi di tujuh perusahaan besar, ETF seperti Defiance Large Cap ex-Mag 7 ETF (NASDAQ:XMAG) mungkin pilihan yang lebih masuk akal daripada Dow Jones. ETF ini, seperti namanya, isinya adalah S&P 500 tanpa tujuh perusahaan teknologi besar. Ibaratnya, kamu dapat S&P 500 seolah-olah tujuh raksasa teknologi itu tidak pernah ada!

MEMBACA  Inggris Mengambil Alih British Steel Sebelum Menilai Biaya bagi Wajib Pajak, Menunjukkan Surat

Apabila tujuh perusahaan besar terus naik, atau malah jadi beban untuk pasar, sementara 493 saham S&P lainnya mulai berperan lebih besar, saya perkirakan ETF seperti ini akan semakin populer. Walaupun tujuh perusahaan besar itu hebat, kemungkinan besar banyak investor yang sudah terlalu banyak pegang saham mereka lewat S&P 500 atau Nasdaq 100.

Dengan ETF yang sengaja tidak memasukkan atau mengurangi porsi tujuh perusahaan besar, ada cara yang cepat dan sederhana untuk melebarkan portofolio kamu. Jadi portofolio bisa lebih terdiversifikasi dan lebih siap menghadapi kemungkinan crash AI di masa depan, yang mungkin lebih parah dari yang terjadi bulan November lalu.

Kamu mungkin pikir pensiun itu soal memilih saham atau ETF yang terbaik, tapi itu salah. Lihat, bahkan investasi yang bagus pun bisa jadi beban saat pensiun. Bedanya ada pada fase akumulasi vs distribusi. Perbedaan ini membuat jutaan orang memikirkan ulang rencana mereka.

Kabur baiknya? Setelah jawab tiga pertanyaan singkat, banyak orang Amerika menemukan kalau mereka bisa pensiun lebih cepat dari yang diperkirakan. Kalau kamu lagi mikirin pensiun atau tau seseorang yang mau pensiun, luangkan waktu 5 menit untuk pelajari lebih lanjut di sini.