Indeks Nikkei 225 Jepang Tembus 40000 untuk Pertama Kalinya

Indeks saham Jepang telah mengalami beberapa minggu yang baik. Nikkei 225, indeks utama pasar ekuitas Jepang, berhasil mengalahkan rekor 37 tahun yang dibuat pada tahun 1989 kurang dari dua minggu yang lalu. Peningkatan tersebut terus berlanjut pada hari Senin, saat Nikkei 225 melampaui 40.000 poin untuk pertama kalinya dalam perdagangan pagi.

Kenaikan ini dipicu oleh saham teknologi, yang telah mendorong kenaikan Nikkei secara keseluruhan. Tokyo Electron, yang membuat semikonduktor dan peralatan pembuatan chip, naik lebih dari 140% dalam setahun terakhir. Nikkei 225 merupakan pasar terbaik di Asia pada tahun 2023, mencatatkan kenaikan lebih dari 25%.

Modal asing mulai masuk ke pasar Jepang, mengikuti investor terkenal seperti CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett, yang memperluas kepemilikan mereka atas perusahaan-perusahaan perdagangan besar Jepang tahun lalu. BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, dan Amundi Asset Management, manajer uang terbesar di Eropa, memperkirakan pertumbuhan pendapatan dan perubahan dalam perusahaan akan terus memperkuat pasar, menurut Bloomberg.

Salah satu alasan optimisme adalah kinerja kuat perusahaan-perusahaan Jepang. Pendapatan untuk kuartal terakhir tahun 2023 naik 45% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut analis Goldman Sachs. Pelemahan yen juga berperan, membuat ekspor Jepang menjadi lebih murah sementara juga meningkatkan nilai keuntungan yang repatriasi dari luar negeri.

Selain itu, ada dorongan untuk tata kelola perusahaan yang lebih baik. Bursa saham mendorong konglomerat besar negara tersebut, yang dikenal sebagai keiretsu, untuk menyederhanakan struktur organisasi mereka. Mereka juga mendorong perusahaan untuk mengungkapkan rencana untuk meningkatkan efisiensi modal mereka.

Para analis berpendapat bahwa kenaikan Nikkei belum berakhir. Pecahan 40.000 poin oleh Nikkei “kemungkinan akan menjadi sinyal yang lebih bullish daripada memicu kekhawatiran bahwa saham Jepang sudah terlalu dibeli,” kata Charu Chanana, kepala strategi FX di Saxo, kepada Bloomberg.

MEMBACA  Potensi Thom Haye untuk Bersinar di Liga Champions 2024-2025