Dana Moneter Internasional (IMF) akan membahas pinjaman baru sebesar $20 miliar untuk Argentina selama pertemuan informal minggu depan, Bloomberg News melaporkan pada Jumat.
IMF akan membahas fasilitas dana berjangka empat tahun sekitar 15 miliar Hak Penarikan Khusus, demikian laporan tersebut menyebutkan.
Jurubicara IMF menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Pemerintah Argentina tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Dewan rendah Argentina pada hari Rabu menyetujui dekret yang dikeluarkan sebelumnya dalam bulan itu mendukung program IMF baru, memungkinkan pemerintah untuk memulai pembicaraan dengan IMF untuk memperkuat cadangan bank sentral dan potensialnya mengurangi kontrol modal.
Dekret tersebut, meskipun tidak menyebutkan jumlah dalam dolar, mengatakan bahwa fasilitas dana berjangka yang direncanakan akan melibatkan periode pembayaran selama 10 tahun dengan masa tenggang empat tahun enam bulan. Ditambahkan bahwa dana baru akan digunakan untuk melunasi utang Pemerintah dengan bank sentral.
Argentina, yang sedang berjuang dengan cadangan devisa neto negatif setelah bertahun-tahun melakukan pemborosan, krisis mata uang, dan kegagalan pembayaran reguler, adalah peminjam terbesar IMF dengan 22 program pinjaman hingga saat ini. Negara ini masih melunasi kesepakatan $44 miliar tahun 2022.
Jurubicara IMF Julie Kozack pada 6 Maret mengatakan dalam konferensi pers bahwa IMF “terus membuat kemajuan baik menuju program, dan kami bekerja secara konstruktif dengan otoritas Argentina dalam hal ini.”
Setelah negosiasi tersebut selesai, setiap pengaturan pinjaman akhir akan memerlukan persetujuan Dewan Eksekutif IMF.
Namun, prosedur IMF untuk “akses luar biasa” – jumlah pinjaman yang lebih tinggi daripada batas pinjaman normal suatu negara – memerlukan keterlibatan Dewan Eksekutif lebih awal.
Ini termasuk konsultasi antara staf IMF dan dewan “sebelum menyelesaikan diskusi tentang program dan membuat pernyataan publik tentang tingkat akses yang diusulkan,” demikian prosedurnya.
(Pelaporan oleh Rajveer Singh Pardesi di Bengaluru; Pengeditan oleh Marguerita Choy)