IEA menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak 2024 karena harga meningkat

Pompa minyak ditunjukkan dekat wilayah Callon Petroleum pada tanggal 27 Maret 2024 di Monahans, Texas.

IEA pada hari Jumat menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak tahun 2024, mengutip pengiriman OECD yang “sangat lemah”, pemulihan pasca-Covid-19 yang sebagian besar selesai, dan armada kendaraan listrik yang semakin berkembang.

Dalam laporan pasar minyak bulanannya terbaru, IEA mengatakan bahwa mereka telah merevisi turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak tahun 2024 sekitar 100.000 barel per hari (bph) menjadi 1,2 juta bph.

Penjaga energi global mengatakan bahwa mereka mengharapkan laju ekspansi akan melambat lebih jauh menjadi 1,1 juta bph tahun depan “saat pemulihan pasca Covid-19 telah berakhir.”

Laporan IEA datang di tengah kenaikan harga minyak akibat ketegangan tinggi di Timur Tengah, dengan pelaku pasar energi memantau dengan cermat prospek gangguan pasokan dari wilayah penghasil minyak.

Iran, yang merupakan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, telah bersumpah untuk membalas setelah menuduh Israel membom kedutaannya di ibukota Suriah, Damaskus awal bulan ini.

Serangan itu telah meningkatkan ketegangan di sebuah wilayah yang sudah bergulat dengan perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung. Israel tidak mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.

Kontrak berjangka patokan internasional Brent dengan pengiriman Juni diperdagangkan 0,8% lebih tinggi pada $90,42 per barel pada Jumat pagi di London, sementara kontrak berjangka West Texas Intermediate AS dengan pengiriman Mei naik 0,9% menjadi diperdagangkan pada $85,76 per barel.

“Kekhawatiran keamanan pasokan minyak yang meningkat berhadapan dengan latar belakang pertumbuhan permintaan minyak global yang solid sebesar 1,6 mb/hari pada kuartal pertama dan prospek ekonomi global yang lebih optimis,” kata IEA dalam laporan tersebut.

“Pertumbuhan permintaan minyak dunia tetap direvisi turun sekitar 100 kb/hari sejak Laporan bulan lalu, menjadi 1,2 mb/hari, menyusul pengiriman yang sangat lemah di OECD pada awal tahun ini,” tambah lembaga energi tersebut.

MEMBACA  GM mengisyaratkan akan merilis pikap listrik yang lebih terjangkau dengan jangkauan 350 mil