Hasil Survei Ungkap “Kesenjangan Kesiapan AI” dan Fenomena Baru “Rasa Malu AI” di Dunia Kerja—Terutama di Tingkat Eksekutif

Sebuah survey baru menunjukkan ada “kesenjangan kesiapan AI” di tempat kerja: mereka yang paling sering pakai alat AI—termasuk eksekutif puncak dan karyawan Gen Z—seringnya justru paling sedikit dapat bimbingan, pelatihan, atau bahkan persetujuan perusahaan.

Survei dari WalkMe, sebuah perusahaan SAP, ini mensurvei lebih dari 1.000 pekerja AS. Hampir setengah (48.8%) karyawan mengaku menyembunyikan penggunaan AI mereka di kerja untuk hindari penilaian. Rasa tidak nyaman ini paling terasa di tingkat atas, dengan 53.4% pemimpin C-suite mengakui mereka sembunyikan kebiasaan AI mereka.

Gen Z: Semangat, tapi tidak didukung
Hubungan Gen Z dengan AI terlihat antusias dan juga cemas. Sebanyak 62.6% telah menyelesaikan pekerjaan pakai AI tapi pura-pura itu hasil kerja sendiri—angka tertinggi di antara generasi manapun. Lebih dari setengah (55.4%) pura-pura paham AI dalam rapat. Tapi hanya 6.8% yang dapat pelatihan AI yang lengkap, dan 13.5% tidak dapat sama sekali—angka terendah. Meski begitu, 89.2% pakai AI di kerja, dan banyak yang pakai alat yang tidak disediakan perusahaan.

Perbedaan kelas AI dan paradoks produktivitas
Akses ke pelatihan AI meningkat sesuai jabatan dan ukuran perusahaan. Hanya 3.7% karyawan entry-level dapat pelatihan berarti, dibanding 17.1% untuk eksekutif C-level. Staf muda dan junior tetap tidak didukung.

Kebanyakan karyawan (80%) bilang AI tingkatkan produktivitas, tapi 59% mengaku menghabiskan lebih banyak waktu bergulat dengan alat AI daripada jika mengerjakan sendiri. Gen Z paling struggle, dengan 65.3% bilang AI memperlambat mereka.

Kecemasan meningkat, kesiapan menurun
Kekhawatiran akan efek AI pada pekerjaan makin intens. 44.8% pekerja khawatir, dan proporsi yang “sangat khawatir” meningkat sejak tahun lalu. Gen Z merasakan ini paling tajam: 62.2% khawatir tentang dampak AI. Namun, harapan tetap ada: 89.6% ingin belajar lebih banyak tentang AI.

MEMBACA  Pasangan Miliarder yang tak Sekadar Ikut The Giving Pledge: Separuh Kekayaan Telah Disedekahkan Selagi Hidup

Temuan ini menunjukkan perlunya employer untuk menjembatani kesenjangan kesiapan AI dengan memberikan bimbingan jelas, pelatihan komprehensif, dan kebijakan yang transparan.