(Bloomberg) — Sebenarnya, prediksi bagus dari Nvidia Corp. diharapkan bisa bikin investor beli saham yang lagi turun. Tapi malah, pasar teknologi jatuh dan laporan pekerjaan yang beragam bikin investor bingung. Mereka harus memilih antara istirahat dulu atau mencoba beli lagi.
Menurut ahli strategi di meja perdagangan Goldman Sachs Group Inc., peningkatan aksi jual pendek di beberapa produk seperti ETF, keranjang kustom, dan futures turut bantu penyebab jatuhnya pasar hari Kamis. Mereka juga bilang likuiditasnya jelek, yang bisa bikin pergerakan saham jadi lebih besar.
Awal minggu ini, meja perdagangan tersebut bilang kondisi sudah tepat untuk saham naik lagi. Mereka juga mencatat bahwa komputasi kuantum, crypto, dan logam langka mulai menunjukkan tanda-tanda hidup.
Perubahan ini bikin investor kaget, soalnya banyak yang sudah beli opsi untuk untung dari kenaikan saham teknologi. Sekarang, posisi itu mungkin rugi karena saham Nvidia turun 3.2% hari Kamis, dan hampir tidak ada pemicu lain hingga akhir tahun.
“Saat mendekati laporan keuangan Nvidia, kami lihat banyak yang beli opsi call, artinya investor siap untuk kenaikan saham, bukan untuk jaga-jaga,” kata Robby Knopp dari Optiver.
Saham AS jatuh, indikator ketakutan Wall Street (VIX) melonjak sampai 19%. Trader yang kena dampak volatilitas ini berharap pasar akan kembali suka beli saat harga turun.
Setelah laporan Nvidia, “investor bertanya-tanya, apa lagi yang bisa dorong rally di akhir tahun?” tulis Chris Murphy dari Susquehanna.
Menurut Stuart Kaiser dari Citigroup, yang tersisa cuma penjualan Black Friday dan pertemuan Federal Reserve yang akan datang.
“Investor retail sudah banyak mengurangi aksi belinya dalam 2-3 minggu terakhir,” kata Kaiser. Proporsi perdagangan mereka turun dari 16% jadi 11%.
Data pekerjaan AS hari Kamis yang lebih kuat dari perkiraan juga seperti pedang bermata dua. Di satu sisi ekonominya kuat, tapi di sisi lain kemungkinan Fed turunkan suku bunga di Desember jadi berkurang.
Jika Fed tidak ubah suku bunga bulan depan, saham AS bisa turun lagi, dan harapan bahwa investor sistematis akan tambah beli saham bisa pupus.
Tapi, aksi beli saat turun dari investor retail jangan diremehkan. Strategi ini dulu bantu saham AS bangkit dari titik terendah di bulan April.
“Itu adalah strategi yang sudah berhasil bagus untuk banyak orang dalam waktu yang lama,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.