Harga Minyak Mentah Anjlok Didorong Dolar Kuat dan Meredanya Risiko Geopolitik

Harga minyak mentah WTI untuk bulan Desember (CLZ25) turun 1.30 dolar (2.14%) pada hari Rabu. Harga bensin RBOB untuk bulan Desember (RBZ25) juga turun 0.0672 dolar (3.36%).

Harga minyak dan bensin turun tajam hari Rabu, dengan bensin mencapai level terendah dalam 1.5 minggu. Penguatan nilai dolar AS (DXY00) ke level tertinggi dalam 2 minggu membuat harga energi turun. Kabar dari Axios yang mengatakan pemerintahan Trump diam-diam bekerja sama dengan Rusia untuk rencana perdamaian di Ukraina juga tekan harga minyak. Laporan inventaris EIA yang beragam juga pengaruhi pasar: stok minyak mentah turun lebih banyak dari perkiraan, tapi stok bensin dan distillate naik lebih banyak.

Ada juga berita yang dukung harga minyak. Ekspor minyak Rusia turun ke 1.7 juta barel per hari di 15 hari pertama November, yang merupakan level terendah dalam lebih dari 3 tahun. Ini karena Ukraina sudah serang setidaknya 28 kilang minyak Rusia dalam 3 bulan terakhir, yang kurangi kapasitas penyulingan Rusia sekitar 13% sampai 20%. Sanksi baru dari AS dan Uni Eropa terhadap perusahaan minyak Rusia juga bates ekspor mereka.

Risiko geopolitik juga beri dukungan untuk harga minyak, seperti Iran yang tangkap kapal tanker di Teluk Oman, dan penumpukan militer AS yang mungkin serang Venezuela, produsen minyak terbesar ke-12 di dunia.

OPEC minggu lalu ubah perkiraan untuk pasar minyak global dari defisit jadi surplus untuk kuartal ketiga. Mereka sekarang lihat surplus 500,000 barel per hari, berbanding perkiraan defisit 400,000 barel per hari bulan lalu. EIA juga naikkan perkiraan produksi minyak AS untuk tahun 2025.

OPEC+ dalam pertemuan 2 November umumkan akan naikkan produksi sebesar 137,000 barel per hari di bulan Desember, tapi akan hentikan kenaikan produksi itu di kuartal pertama tahun 2026 karena ada surplus minyak global. IEA perkirakan surplus minyak global akan mencapai rekor 4.0 juta barel per hari di tahun 2026. OPEC+ sedang coba kembalikan semua pemotongan produksi sebanyak 2.2 juta barel per hari yang mereka buat di awal 2024, tapi masih ada 1.2 juta barel per hari yang harus dikembalikan. Produksi minyak mentah OPEC naik 50,000 barel per hari di bulan Oktober, ke level tertinggi dalam 2.5 tahun.

MEMBACA  Amerika Serikat dan Britania Raya Serang 18 Target Houthi di Yaman

Laporan Vortexa pada hari Senin menunjukkan minyak mentah yang disimpan di kapal tanker yang sudah berhenti setidaknya 7 hari naik 1.1% menjadi 103.41 juta barel.

Laporan EIA hari Rabu menunjukkan data yang beragam. Di sisi negatif, persediaan bensin naik 2.3 juta barel, lebih banyak dari perkiraan. Persediaan distillate juga naik 171,000 barel, padahal diperkirakan turun. Di sisi positif, inventaris minyak mentah turun 3.43 juta barel, lebih banyak dari perkiraan. Persediaan di Cushing juga turun.

Laporan EIA juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS per 14 November adalah 5.0% di bawah rata-rata musiman 5 tahun. Persediaan bensin 3.7% di bawah rata-rata, dan persediaan distillate 6.9% di bawah rata-rata. Produksi minyak mentah AS turun 0.2% minggu ini.

Perusahaan Baker Hughes melaporkan pada Jumat lalu bahwa jumlah rig minyak aktif AS naik 3 menjadi 417. Jumlah ini masih jauh turun dari level tinggi 627 rig di Desember 2022.

Pada tanggal publikasi, Rich Asplund tidak memiliki posisi dalam sekuritas yang disebut di artikel ini. Semua informasi di artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini pertama kali diterbitkan di Barchart.com.