Harga Gula Turun Seiring Menghilangnya Risiko Embun Beku di Brasil

Gula kristal yg dilihat pake mikroskop oleh Panic_attack lewat iStock

Harga gula di NY bulan Oktober (SBV25) turun -0.18 (-1.10%), sedangkan gula putih di London bulan Agustus (SWQ25) turun -7.50 (-1.56%).

Harga gula agak turun hari ini karena ramalan cuaca di Brasil udah nggak ada risiko frost. Plus, musim hujan di India datang lebih awal, jadi panen gula diperkirakan bakal melimpah. Curah hujan di India bulan Juni 9% lebih tinggi dari normal, dan Departemen Meteorologi India memperkirakan hujan Juli juga bakal lebih banyak.

Harga gula udah jatuh banyak dalam 3 bulan terakhir karena ada prediksi surplus gula global. Rabu lalu, gula NY Oktober catat harga terendah, dan Senin lalu, kontrak gula NY Juli juga catat harga terendah dalam 4.25 tahun. Kamis lalu, gula London Agustus juga catat harga terendah dalam 3.75 tahun. Trader komoditas Czarnikow memperkirakan surplus gula global bakal capai 7.5 juta metrik ton (MMT) untuk musim 2025/26, surplus terbesar dalam 8 tahun. USDA juga proyeksi produksi gula global 2025/26 naik +4.7% jadi rekor 189.318 MMT.

Prediksi produksi gula India (produsen terbesar kedua dunia) naik bakal tekan harga. Federasi Nasional Pabrik Gula Koperasi India bilang produksi gula mereka 2025/26 bakal naik +19% jadi 35 MMT karena lahan tebu lebih luas. Curah hujan tinggi di India bisa bikin panen gula melimpah, yang bikin harga turun. Kementerian Ilmu Bumi India udah prediksi musim hujan tahun ini bakal lebih banyak, sekitar 105% dari rata-rata. Musim hujan India berlangsung Juni sampai September.

Tanda-tanda produksi gula global naik bikin harga turun. USDA prediksi produksi gula Brasil 2025/26 naik +2.3% jadi rekor 44.7 MMT. Produksi gula India diperkirakan naik +25% jadi 35.3 MMT karena hujan bagus dan lahan lebih luas. Thailand juga proyeksi produksi gula 2025/26 naik +2% jadi 10.3 MMT.

MEMBACA  Pekerjaan yang Bisa Dilakukan AI - dan yang Seharusnya Tidak

Cerita Lanjut

Pemerintah India bilang mereka bakal izinkan ekspor 1 MMT gula musim ini, lebih longgar dari pembatasan 2023. India udah batasi ekspor gula sejak Oktober 2023 buat jaga stok dalam negeri. Di musim 2022/23, India cuma izinkan ekspor 6.1 MMT, turun dari rekor 11.1 MMT di musim sebelumnya. Tapi, ISMA proyeksi produksi gula India 2024/25 turun -17.5% jadi 26.2 MMT, level terendah dalam 5 tahun. Produksi gula India periode 1 Okt-15 Mei juga turun -17% jadi 25.74 MMT. Ekspor gula India 2024/25 mungkin cuma 800.000 MT, lebih rendah dari prediksi awal 1 MMT.

Produksi gula Thailand juga naik, bikin harga turun. Kantor Dewan Tebu dan Gula Thailand laporkan produksi 2024/25 naik +14% jadi 10.00 MMT. Thailand adalah produsen gula terbesar ketiga dan eksportir terbesar kedua di dunia.

Tapi, ada sedikit dukungan harga dari turunnya produksi gula di Brasil. Unica laporkan produksi gula Brasil Tengah-Selatan sampai pertengahan Juni turun -14.6% jadi 9.404 MMT. Conab juga bilang produksi gula Brasil 2024/25 turun -3.4% jadi 44.118 MMT karena hasil tebu menurun akibat kekeringan dan cuaca panas.

ISO (Organisasi Gula Internasional) naikkan prediksi defisit gula global 2024/25 jadi -5.47 MMT, tertinggi dalam 9 tahun. Ini tanda pasar ketat setelah surplus 1.31 MMT di 2023/24. ISO juga turunkan prediksi produksi gula global 2024/25 jadi 174.8 MMT.

USDA proyeksi produksi gula global 2025/26 naik +4.7% jadi 189.318 MMT, dan konsumsi gula naik +1.4% jadi 177.921 MMT. Stok akhir gula global juga diprediksi naik +7.5% jadi 41.188 MMT.

Penulis, Rich Asplund, tidak memegang saham terkait artikel ini. Semua informasi hanya untuk tujuan edukasi. Artikel ini pertama kali terbit di Barchart.com.