Harga gula turun lagi hari ini. Gula di New York (SBH26) turun -0.13 (-0.90%), dan gula putih di London (SWZ25) turun -4.60 (-1.10%).
Harga gula sudah turun selama tiga minggu berturut-turut. Sekarang harganya adalah yang terendah dalam hampir 5 tahun untuk gula New York dan terendah dalam 4.75 tahun untuk gula London.
Penurunan ini terutama karena produksi gula di Brazil yang lebih tinggi. Laporan dari Unica menyebutkan produksi gula di Brazil naik +1.3% pada paruh pertama Oktober, menjadi 2.484 juta ton. Pabrik gula di Brazil juga menggunakan lebih banyak tebu untuk membuat gula, yaitu 48.24% dibandingkan 47.33% tahun lalu. Total produksi gula Brazil hingga pertengahan Oktober naik +0.9%.
Selain Brazil, produksi gula di India juga diperkirakan akan naik banyak, yaitu +19% menjadi 34.9 juta ton. Curah hujan muson yang bagus di India adalah penyebabnya. India adalah produsen gula terbesar kedua di dunia. Ada juga kemungkinan India akan mengekspor lebih banyak gula, yaitu 4 juta ton, karena mereka mungkin hanya mengalihkan 4 juta ton gula untuk etanol.
Negara produsen gula besar lainnya, Thailand, juga memperkirakan produksinya akan naik +5% menjadi 10.5 juta ton. Thailand adalah produsen gula terbesar ketiga dan eksportir terbesar kedua di dunia.
Meskipun banyak negara memproduksi lebih banyak gula, Organisasi Gula Internasional (ISO) memperkirakan akan ada kekurangan persediaan gula global untuk musim 2025/26. Ini akan menjadi tahun keenam berturut-turut terjadi kekurangan. Namun, kekurangannya diperkirakan lebih kecil dari tahun sebelumnya.
Lembaga lain seperti Datagro, BMI Group, dan Covrig Analytics justru memperkirakan akan ada kelebihan persediaan gula di dunia.
USDA (Departemen Pertanian AS) juga memprediksi produksi gula global akan naik ke rekor tertinggi, yaitu 189.318 juta ton untuk tahun 2025/26. Konsumsi gula juga diperkirakan akan naik, tapi tidak secepat kenaikan produksinya.