Harga Gula Bangkit Kembali Didorong Melemahnya Dolar

Harga gula naik hari ini setelah sempat turun. Dolar AS yang lebih lemah bikin beberapa pedagang tutup posisi jual mereka. Sebelumnya, harga gula di New York sempat jatuh ke level terendah dalam 3 minggu, sedangkan gula di London ke level terendah dalam 4,5 tahun. Ini terjadi karena prediksi pasokan gula dunia yang sangat besar.

Beberapa organisasi seperti BMI Group dan Covrig Analytics memproyeksikan akan ada kelebihan pasokan gula di dunia untuk tahun 2025/26.

Selama 7 bulan terakhir, harga gula memang sedang tertekan. Bulan lalu, harga gula di New York bahkan mencapai titik terendah dalam 4,5 tahun. Penyebabnya adalah tanda-tanda bahwa produksi gula di Brasil meningkat. Laporan dari Unica menunjukkan output gula di Brasil naik signifikan pada paruh pertama September. Meskipun begitu, total produksi gula hingga pertengahan September justru sedikit turun dibanding tahun lalu.

Berita dari India juga tidak bagus untuk harga gula. Ada kemungkinan ekspor gula dari India akan meningkat karena curah hujan muson yang melimpah diperkirakan akan menghasilkan panen gula yang sangat besar. Produksi gula India tahun depan diprediksi naik drastic, setelah sebelumnya turun tajam tahun ini.

Faktor lain adalah pernyataan dari pedagang gula Sucden yang mengatakan India mungkin akan alihkan 4 juta ton gula untuk ethanol, tapi ini tidak cukup untuk mengurangi surplus gula mereka. Ini bisa membuat India mengekspor lebih banyak gula dari perkiraan sebelumnya. India adalah produsen gula terbesar kedua di dunia.

Di Thailand, produsen gula terbesar ketiga dunia, produksi gula juga diproyeksi akan naik tahun depan. Ini tentu saja memberikan tekanan tambahan pada harga gula global.

Meski banyak berita buruk, minggu lalu harga gula sempat melonjak ke level tertinggi dalam 2 bulan. Ini terjadi karena ada laporan bahwa kandungan gula dari tebu yang diolah di Brasil ternyata lebih rendah, yang memicu aksi beli dari pedagang.

MEMBACA  Petunjuk agar Gula Darah Tetap Stabil Selama Lebaran 2025

Proyeksi untuk pasar gula dunia sendiri berbeda-beda. Organisasi Gula Internasional (ISO) memperkirakan akan ada kekurangan pasokan gula global untuk musim 2025/26, yang merupakan tahun keenam berturut-turut terjadi defisit. Namun, di sisi lain, USDA memproyeksikan produksi gula dunia justru akan mencapai rekor baru, begitu juga dengan konsumsinya.

Penulis artikel ini, Rich Asplund, dilaporkan tidak memiliki posisi investasi di sekuritas yang disebutkan. Semua informasi di artikel ini hanya untuk tujuan informasional.