Generasi milenial (usia 28–43 tahun pada 2024) masih menjadi grup pembeli rumah paling aktif di Amerika Serikat. Mereka bertanggung jawab untuk hampir setengah dari semua aplikasi pinjaman KPR di 50 daerah metropolitan terbesar negara itu pada tahun 2024. Yang menarik, mereka juga memimpin di pusat-pusat teknologi termahal seperti San Jose, Seattle, dan San Francisco.
Menurut data baru dari Realtor.com, pangsa aplikasi milenial sebenarnya sedikit menurun dibandingkan tahun 2023, dari 52.3% ke 49.7%. Penurunan ini bukan karena milenial berhenti membeli, tapi lebih karena semakin banyaknya Generasi Z yang mulai mengajukan KPR dan masalah keterjangkauan harga rumah yang semakin sulit.
Di kota-kota mahal, gaji yang tinggi membantu para pekerja milenial membayar uang muka (DP) yang sangat besar. Contohnya, rata-rata DP di San Jose sekitar $213,000 dan pinjaman yang diminta hampir $794,000. Ini menunjukkan betapa tingginya harga rumah dan terbatasnya pasokan di pasar tersebut.
Strategi Berisiko: "Beli Sekarang, Berdoa Kemudian"
Namun, ada kekhawatiran tentang strategi yang dipakai banyak pembeli muda. Fortune melaporkan bahwa banyak milenial dan Gen Z mengandalkan pinjaman dengan suku bunga yang dapat disesuaikan (ARM) atau berencana untuk melakukan refinancing di masa depan, dengan harapan suku bunga akan turun. Para ahli memperingatkan bahwa pendekatan ini seperti "bom waktu" keuangan jika suku bunga tidak turun secara signifikan, karena pembayaran bulanan mereka bisa melonjak nantinya.
Tantangan Pasokan dari Generasi Baby Boomer
Masalah lain adalah kurangnya rumah yang dijual kembali. Generasi baby boomer yang sudah memiliki rumah seringkali terkunci dengan suku bunga KPR lama mereka yang sangat rendah, sehingga mereka tidak ingin pindah atau menjual. Ini berarti pasokan rumah untuk dijual tetap terbatas, yang membuat harga tetap tinggi untuk pembeli muda.
Masa Depan Pasar Perumahan
Kesimpulannya, dalam waktu dekat, permintaan dari milenial akan tetap menjadi mesin utama pasar perumahan. Namun, ketergantungan pada ARM dan harapan refinancing mengandung risiko. Jika suku bunga tidak turun dan pasokan rumah tetap terbatas, beberapa rumah tangga bisa menghadapi kesulitan keuangan. Persaingan untuk membeli rumah di kota-kota favorit milenial diperkirakan akan tetap ketat.