Saham Alphabet (GOOGL) naik sedikit dan mencapai harga tertinggi baru, hampir $304 pada hari Rabu. Ini terjadi setelah perusahaan teknologi itu meluncurkan Gemini 3, yaitu model AI paling canggih mereka sejauh ini.
Dalam rilis persnya, raksasa teknologi itu juga mengonfirmasi rencana untuk segera memasukkan AI multimodal ini ke mesin pencari dan produk lainnya. Hal ini menandai perubahan besar dalam strategi mereka.
Saat artikel ini ditulis, saham Google diperdagangkan lebih dari 100% di atas titik terendahnya pada bulan April lalu.
Saham GOOGL terus naik setelah peluncuran “Gemini 3” terutama karena ini membuat perusahaan lebih siap untuk bersaing dengan pesaing seperti OpenAI dan Microsoft (MSFT).
Peluncuran ini meyakinkan investor bahwa Alphabet tidak tertinggal dalam perlombaan AI. Integrasi langsung ke produk andalan mereka menunjukkan kejelasan strategi dan potensi menghasilkan uang dalam waktu dekat.
Sebagai model LLM multimodal, Gemini 3 meningkatkan produk inti Google, seperti Search, Workspace, dan Cloud, dengan kemampuan generatif yang lebih maju.
Keseluruhannya, peluncuran ini adalah katalis besar untuk saham Alphabet karena ini menandakan lompatan penting dalam daya saing kecerdasan artifisial mereka secara keseluruhan.
Deepak Mathivanan – seorang analis senior di Cantor Fitzgerald – juga setuju bahwa peluncuran Gemini 3 membuat saham Google lebih menarik untuk dimiliki menjelang tahun 2026.
Dia berkata kepada klien dalam catatan risetnya bahwa kemajuan model AI secara historis memberikan manfaat yang nyata untuk pertumbuhan pengguna aplikasi AI dan konsumsi token di tempat kerja.
Selain itu, konglomerat milik investor legendaris Warren Buffett, Berkshire Hathaway (BRK.A) (BRK.B), baru-baru ini memiliki saham Alphabet senilai $4.3 miliar. Ini semakin memperkuat alasan untuk berinvestasi di perusahaan ini.
Yang paling penting, meskipun sudah naik sangat banyak dalam tujuh bulan terakhir, saham GOOGL diperdagangkan pada nilai forward P/E hanya 27x. Ini membuatnya relatif murah dibandingkan perusahaan AI lainya.
Analis Wall Street lainnya juga tetap optimis dengan saham Google untuk 12 bulan ke depan.