Flowers Foods, Inc. (NYSE: FLO), perusahaan roti kemasan, melaporkan penjualan kuartal kedua lebih rendah dari yg diharapkan dan memotong panduannya untuk kedua kali berturut-turut. Hal ini membuat analis menurunkan prediksi dan memperingatkan tantangan terus-menerus di kategori ini.
Analis Truist Securities, Bill Chappell, menurunkan prediksi harga 12 bulan ke $15 dari $20 sambil tetap memberi peringkat Hold. Dia mengurangi perkiraan penjualan dan pendapatan hingga tahun fiskal 2027, menyoroti eksekusi Flowers yg tidak konsisten dan persaingan merek pribadi yg makin ketat.
Chappell berpendapat meski permintaan roti bermerek masih jadi pendorong, saham mungkin tetap stabil sampai segmen merek pribadi menunjukkan arah yg lebih jelas. Target barunya mencerminkan 14x laba per saham (EPS) 2026, lebih rendah dari pesaing yg diperdagangkan di kisaran 18x.
Analis DA Davidson, Brian Holland, juga bersikap hati-hati, menyatakan pemotongan panduan berturut-turut menunjukkan tekanan konsumen dan persaingan yg belum teratasi oleh inovasi atau akuisisi.
Dia mencatat akuisisi Simple Mills menambah hutang tanpa memberi manfaat jangka pendek, membuat Flowers lebih rentan terhadap risiko eksekusi. Holland memperkirakan EBITDA 2025 sebesar $512–$538 juta dan penjualan $5,239–$5,308 miliar, keduanya lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
Dalam laporan kuartalnya, Flowers mencatat EPS disesuaikan 30 sen, sesuai konsensus, dengan penjualan $1,242 miliar, di bawah perkiraan Wall Street. Laba bersih turun hampir 13%, sementara EBITDA disesuaikan turun 4%.
CEO Ryals McMullian mengakui perubahan permintaan konsumen dan ketidakpastian ekonomi masih menekan kategori roti, tapi langkah penghematan biaya sedang dijalankan untuk mengimbangi kelemahan ini.
Perusahaan memangkas panduan EPS tahunan ke $1,00–$1,10 dan penjualan ke $5,021–$5,083 miliar, keduanya di bawah ekspektasi pasar.
Harga Saham: Saham FLO naik 0,54% ke $15,78 pada penutupan Senin.
Baca Juga:
- Tyson Foods Naikkan Panduan Saat CEO Soroti Portofolio Protein yang Tangguh
- Pratinjau Laba Q2 Home Depot: Analis Bilang Posisi Retailer Kuat di Lingkungan Makro yang Bergejolak
Foto: Kritchai7752 via Shutterstock
Tanggal | Perusahaan | Aksi | Dari | Ke
—|—|—|—|—
Jan 2021 | Stephens & Co. | Mulai Laporan | | Equal-Weight
Mei 2020 | SunTrust Robinson | Pertahankan | | Hold
Mei 2020 | Deutsche Bank | Pertahankan | | Hold