Oleh Devika Madhusudhanan Nair
(Reuters) – Perusahaan First Brands yang bangkrut menggugat mantan CEO dan pendirinya, Patrick James, pada hari Senin. Mereka menuduh James merencanakan penipuan yang menyebabkan pembuat suku cadang mobil AS itu jadi tidak punya uang.
Perusahaan itu bilang dalam gugatan di pengadilan kepailitan Texas bahwa James membuat dirinya dan keluarganya kaya dengan “mengambil ratusan juta (atau mungkin milyaran) dolar dari First Brands” tanpa hak.
Pengacara dan perwakilan James tidak langsung menjawab permintaan komentar dari Reuters.
Kebangkrutan ini bikin orang khawatir soal pembiayaan yang tidak jelas di pasar kredit privat dan menyoroti keterlibatan beberapa institusi keuangan terbesar di dunia.
First Brands bilang James menyebabkan perusahaan punya utang minimal $2,3 miliar, sebagian besar karena faktur-faktur palsu. Dia juga dituduh melakukan transaksi finansial dengan kendaraan khusus yang menggunakan jaminan yang sama dua kali.
First Brands nambahin, James memindahkan ratusan juta dolar dari perusahaan ke dirinya sendiri atau perusahaannya lain antara 2018 dan 2025, kebanyakan terjadi dari 2023 sampai 2025.
James berhenti dari posisi CEO bulan lalu.
Perusahaan dari Ohio yang bikin filter, rem, dan sistem penerangan ini sudah menunjuk komite khusus dari direktur independen untuk menyelidiki pembiayaan di luar laporan keuangannya.
Lebih awal hari Senin, James mengajukan permohonan hukum yang mendukung pengangkatan seorang fidusia oleh pengadilan. Fidusia ini akan menyelidiki praktik keuangan perusahaan sebelum mereka bangkrut.
First Brands mengajukan perlindungan kebangkrutan di bulan September setelah para pemberi pinjamannya mulai menyelidiki keanehan dalam laporan keuangan perusahaan.
(Laporan oleh Devika Nair di Bengaluru; Disunting oleh Miyoung Kim dan Edwina Gibbs)