Firefly Catat Kerugian Melebar Pasca Kegagalan Roket Saham Kehilangan ‘Buzz’ Setelah IPO Besar-Besaran

Michael Nagle / Bloomberg / Getty Images

Laporan pendapatan kuartalan Firefly pada hari Senin adalah laporan pertama perusahaan sejak mereka go public bulan lalu.

Saham Firefly jatuh tajam pada hari Selasa. Ini terjadi setelah laporan pendapatan pertama mereka sejak go public bulan lalu menunjukkan kerugian yang makin besar.

Sahamnya sempat naik pada hari pertama perdagangan, tapi semangat investor sudah berkurang. Kerugian terbaru membuat harga saham jatuh di bawah harga IPO-nya.

Saham Firefly Aerospace (FLY) turun banyak hari Selasa. Sehari sebelumnya, perusahaan penerbangan ini melaporkan kerugian yang membesar. Sebuah kecelakaan yang membuat roket Alpha tidak bisa terbang mempengaruhi hasil mereka.

Sahamnya turun hampir 12% menjadi sekitar $43. Laporan kuartalan hari Senin adalah laporan pertama perusahaan sejak mereka go public bulan lalu. Penurunan hari Selasa ini membuat harga sahamnya lebih rendah dari harga penawaran perdana yaitu $45 per lembar.

Kemunculan perdana Firefly adalah salah satu dari serangkaian IPO baru-baru ini yang nilainya lebih dari $100 juta dan yang naik pada hari perdagangan pertama. Banyak yang melihat ini sebagai tanda kembalinya selera investor untuk saham baru. Tapi, popularitasnya yang menurun sejak itu menunjukkan bagaimana cepatnya saham baru bisa tidak disukai lagi ketika informasi lebih tentang perusahaan tersedia untuk publik. Saham baru bisa tidak stabil, dan investor harus pertimbangkan risiko ini ketika menilai untuk menambah saham baru ke portofolio mereka.

Firefly melaporkan kerugian untuk kuartal kedua sebesar $80.3 juta, atau $5.78 per lembar saham. Tahun sebelumnya, kerugiannya adalah $58.7 juta atau $4.60 per lembar saham.

Federal Aviation Administration (FAA) telah menghentikan peluncuran roket Alpha Firefly. Ini terjadi setelah sebuah pecah pada penerbangan akhir April yang menyebabkan Alpha Flight 6 gagal mencapai orbit dan jatuh ke laut. Setelah penyelidikan, FAA bulan lalu mengizinkan perusahaan untuk lanjutkan misi Alpha.

MEMBACA  Bos Stellantis memperingatkan pergeseran EV yang lebih lama menimbulkan biaya tinggi 'perangkap' bagi produsen mobil.

CEO Jason Kim bilang dalam panggilan dengan analis bahwa Firefly sudah buat perubahan pada Alpha untuk atasi masalah itu. Perusahaan “sekarang sedang cari tahu jadwal peluncuran berikutnya yang tersedia untuk Alpha Flight 7,” menurut transkrip dari AlphaSense.

Perusahaan juga bilang mereka terima addendum kontrak senilai $10 juta dari NASA (National Aeronautics and Space Administration) yang terkait dengan misi bulan Blue Ghost Firefly. Blue Ghost adalah pesawat ruang angkasa komersial pertama yang mendarat di bulan. Addendum ini akan membuat perusahaan sediakan lebih banyak data dari perjalanan itu untuk NASA.

Baca artikel aslinya di Investopedia