File Figma untuk IPO Hampir Dua Tahun Setelah Pembelian Adobe Senilai $20 Miliar Gagal

Sekitar satu setengah tahun setelah rencana akuisisi Figma senilai $20 miliar oleh Adobe gagal, Figma kini melangkah menuju masa depan baru di pasar publik.

Pada hari Selasa, perusahaan ini mengajukan dokumen untuk go public di Bursa Efek New York. Dalam prospektusnya yang penuh dengan lebih dari 200 referensi tentang AI, Figma bersiap menjadi salah satu IPO paling dinantikan di tahun 2025.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini akan tercatat dengan kode “FIG”. Mereka tidak memberikan detail tentang berapa dana yang ingin dikumpulkan atau valuasi yang diinginkan. Namun, pengajuan S-1 ini datang di saat pasar IPO untuk perusahaan rintisan terlihat lebih baik, dengan kesuksesan besar seperti CoreWeave (naik 290%) dan Circle (naik 519%).

Pertanyaan besar bagi investor dan karyawan Figma adalah apakah mereka bisa melebihi valuasi $20 miliar yang ditawarkan Adobe sebelum deal gagal karena masalah regulasi, terutama di Inggris. Tahun lalu, Figma bernilai $12,5 miliar dalam tender offer untuk karyawan.

Figma juga harus membuktikan bisa manfaatkan AI tanpa jadi korban AI itu sendiri. “Kami sudah berinvestasi besar di AI dan akan fokus lebih lagi,” tulis CEO Dylan Field dalam surat untuk investor.

Menurut S-1, bisnis Figma tumbuh pesat. Pendapatan Q1 2025 naik 46% jadi $228,2 juta dibanding Q1 2024. Laba bersih juga melonjak jadi $44,8 juta dari $13,5 juta. Tapi di 2024, Figma catat kerugian $700 juta akibat gagal deal dengan Adobe.

Figma punya 1.031 pelanggan yang memberikan lebih dari $100.000 per tahun dan 11.107 pelanggan dengan kontribusi lebih dari $10.000. Total pendapatan 2024 mencapai $749 juta, naik 48% dari tahun sebelumnya.

MEMBACA  Jawaban TTS Mini New York Times Hari Ini untuk 14 Maret

Dibentuk tahun 2012 oleh Dylan Field dan Evan Wallace, Figma didukung banyak investor besar seperti Index Ventures, Greylock, Kleiner Perkins, Sequoia, dan Andreessen Horowitz.

Ke depan, Figma berencana memperluas pelanggan dan ekspansi internasional—lebih dari setengah pendapatannya sudah berasal dari luar AS. Akuisisi juga akan jadi kunci, kata Field.

Setelah IPO, Field akan tetap memegang kendali mayoritas berkat saham dengan hak suara khusus. Saat ini, dia memiliki 75,3% hak suara, termasuk saham rekan pendirinya.

Field menjelaskan alasan go public saat banyak perusahaan memilih tetap privat, menyebut likuiditas, kesadaran merek, dan akses ke pasar modal. “Yang lebih penting, saya ingin komunitas kami ikut memiliki Figma—dan cara terbaik adalah lewat pasar publik,” tulisnya.