Perusahaan FedEx tidak berharap akan ada banyak gangguan dalam pengiriman barang meskipun armada pesawat kargo MD-11 mereka dihentikan sementara. Menurut CFO John Dietrich, pemeriksaan yang diwajibkan bisa dilakukan dengan cepat dan mereka sudah menyiapkan pesawat lain untuk menggantikan kapasitas yang hilang.
Badan Penerbangan Federal (FAA) memerintahkan FedEx, UPS, dan Western Global Airlines untuk menghentikan operasi pesawat MD-11 mereka. Ini terjadi setelah kecelakaan pesawat MD-11 milik UPS di Louisville yang menewaskan 14 orang. Pemeriksaan diperkirakan fokus pada mesin dan dudukannya.
Mekanik FedEx, bersama Boeing dan FAA, akan memeriksa 25 pesawat dalam beberapa hari ke depan. FedEx punya total 34 pesawat MD-11, tapi hanya 25 yang aktif digunakan.
“Setelah satu pesawat selesai diperiksa dan dinyatakan baik, pesawat itu bisa langsung digunakan kembali. Kita tidak perlu nunggu semua pesawat selesai diperiksa dulu,” jelas Dietrich.
Kabar ini bagus karena sekarang adalah musim puncak pengiriman barang. FedEx, sebagai maskapai kargo terbesar di dunia, memanfaatkan jaringan globalnya untuk mengganti kapasitas pesawat MD-11.
Selain menggunakan pesawat cadangan, FedEx juga menunda perawatan rutin dan bekerja sama dengan maskapai penerbangan komersial lain. Mereka juga mengalihkan lebih banyak paket ke jaringan darat mereka karena 18 dari 25 pesawat MD-11 yang aktif digunakan untuk penerbangan domestik.
FedEx juga bisa memasukkan pesawat yang di-ground ini ke dalam target pengurangan jadwal penerbangan yang ditetapkan FAA. Pembatasan ini mulai berlaku di 40 bandara. Pembatalan penerbangan awalnya 4% dan bisa naik sampai 10%. Namun, jika pemerintah AS kembali beroperasi, aturan ini mungkin akan dicabut.