Faktor Tak Terduga di Balik Kemenangan Demokrat di Virginia, New Jersey, dan Georgia: Pusat Data Kecerdasan Buatan

Kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu gubernur di Virginia dan New Jersey, serta di komisi pelayanan publik di Georgia, memberikan gambaran awal tentang masalah yang mungkin penting dalam pemilu 2026: politik infrastruktur AI.

Di Virginia, Gubernur terpilih Abigail Spanberger menjadikan kebutuhan energi yang sangat besar dari pusat data sebagai salah satu janji kampanyenya. Dia meminta perusahaan teknologi untuk bayar “bagian yang adil” untuk memperkuat jaringan listrik. Di New Jersey, Mikie Sherrill menang dengan mendukung undang-undang yang mewajibkan pusat data membantu danai modernisasi jaringan listrik dan investasi energi terbarukan. Dan di Georgia, Demokrat Alicia Johnson dan Peter Hubbard mengalahkan petahana Republik di Komisi Layanan Publik, yang menetapkan tarif listrik. Hubbard mengeluh bahwa perusahaan teknologi besar dapat “kesepakatan khusus” sementara penduduk bayar tarif listrik yang jauh lebih tinggi.

Kemenangan-kemenangan ini menunjukkan realitas baru yang mencolok – bahwa infrastruktur fisik dari ledakan AI tidak hanya mengubah teknologi atau ekonomi. Seperti dilaporkan baru-baru ini, pusat data AI yang besar juga diam-diam membentuk ulang politik lokal dan negara bagian – mengubah pertarungan perizinan yang sebelumnya niche menjadi debat nasional tentang masa depan energi.

Ledakan AI generatif – dan permintaannya yang besar sekali akan tenaga komputasi – telah mengubah server farm biasa menjadi kompleks mega yang luas, yang bisa memakan ratusan hektar, menarik listrik sebanyak kota sedang, dan menghabiskan jutaan galon air. Fasilitas ini tidak lagi tak terlihat; mereka telah menjadi titik panas dalam perdebatan lokal tentang listrik, air, tanah, dan pekerjaan.

Kritikus menuduh raksasa teknologi di belakangnya meningkatkan tagihan listrik dan membebani persediaan air yang terbatas. Mereka juga keberatan dengan investasi publik dalam insentif pajak dan infrastruktur yang menguntungkan perusahaan-perusahaan ini. Pendukungnya membalas bahwa proyek-proyek ini sepadan biayanya bagi pemerintah, karena membawa pertumbuhan ekonomi dan pendapatan pajak yang sudah lama ditunggu ke daerah yang stagnan.

MEMBACA  "Menyusun Rencana Infrastruktur UK 10 Tahun oleh Rachel Reeves" Desain visual yang elegan dan mudah dibaca

Untuk saat ini, para kritikus unggul di kotak suara. Jajak pendapat bulan September menemukan bahwa hanya 44% warga Amerika yang mau menerima pusat data di dekat mereka. Penentangannya tidak hanya dari kiri: Meskipun pemerintahan Trump memprioritaskan pertumbuhan infrastruktur AI, Senator Republik Missouri Josh Hawley dan beberapa lainnya di partainya telah menyuarakan kekhawatiran tentang penyebaran pusat data yang tak terkendali, dan kenaikan tarif listrik yang mungkin mereka bawa. Beberapa pengamat menyarankan ini bisa menjadi isu yang memecah belah secara populis di tahun 2026.

Memang, belum ada jajak pendapat yang memperjelas apakah orang memilih dengan memikirkan masalah pusat data. Tapi hasilnya menunjukkan bahwa isu ini mendapat perhatian – terutama di negara bagian dimana fasilitas baru besar direncanakan dan tarif listrik telah naik.

Satu hal yang jelas: Saat demam AI semakin cepat – dan proyek miliaran dolar lagi akan beroperasi – kamu bisa berharap pertarungan lokal tentang air, listrik, dan tanah itu akan terus mempengaruhi siapa yang menang dan kalah dalam politik Amerika.