Pertama Bitcoin, lalu Ethereum, sekarang Solana. Industri kripto membanjiri pasar tradisional dengan aset yang terkait kripto yang bisa dibeli investor kecil lewat akun broker mereka. Rabu pagi, ETF Solana pertama mulai diperdagangkan di Cboe BZX, bursa saham di Chicago.
Disebut REX-Osprey SOL dan Staking ETF, produk ini tersedia untuk investor yang ingin terpapar Solana, salah satu kripto terbesar dengan kapitalisasi pasar sekitar $81 miliar menurut data Binance. Selain melacak harga Solana, dana ini—dikelola bersama REX Financial dan Osprey Funds—juga memberikan dividen bulanan dengan tingkat saat ini 7,3%.
Harga Solana naik 2% setelah pasar dibuka Rabu menjadi sekitar $151. ETF ini mendapat aliran dana $20 juta sebelum siang, kata Greg King, pendiri dan CEO REX Financial, kepada Fortune.
Dulu, ETF kripto tampak asing bagi investor ritel, tetapi peluncuran berturut-turut ETF Bitcoin, Ethereum, dan sekarang Solana menunjukkan produk ini semakin populer.
ETF juga jadi pintu masuk bagi investor kripto baru di saat broker seperti Vanguard tidak mengizinkan pengguna beli token terbaru di bursa kripto. Kehadiran spot crypto ETF memungkinkan investor tradisional dan institusi alokasikan sebagian portofolio ke kripto.
Selama bertahun-tahun, SEC menolak peluncuran spot Bitcoin ETF di AS, meski produk serupa ada di Eropa. SEC khawatir aset kripto rentan manipulasi pasar. Grayscale, firma investasi kripto, melawan regulator di pengadilan, dan pada Oktober 2023, hakim menyatakan penolakan SEC atas aplikasi Grayscale “arbitrer dan tidak masuk akal.”
Januari 2024, banyak spot Bitcoin ETF diluncurkan, termasuk dari raksasa aset BlackRock. Sejak itu, hampir $50 miliar mengalir ke produk ini menurut data SoSoValue.
Juli 2024, BlackRock dan emiten lain luncurkan ETF untuk Ethereum, kripto kedua terbesar. Kemudian, emiten lain ajukan aplikasi ETF untuk berbagai kripto, termasuk Solana.
“Sebenarnya lebih sulit di era pemerintahan sebelumnya,” kata King, CEO REX Financial.
Sekarang, dengan rezim keuangan lebih ramah di bawah Presiden Donald Trump, analis memperkirakan SEC akan setujui banyak aplikasi ETF terkait kripto.
“Kami perkirakan gelombang ETF baru di paruh kedua 2025,” kata James Seyffart, analis Bloomberg Intelligence, di X.