Harga minyak dan ETF minyak naik tajam pada Jumat setelah serangan udara Israel ke Iran yang mengejutkan. Ini meningkatkan kekhawatiran konflik regional yang bisa mengganggu pasokan energi global.
Minyak West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak AS, melonjak hingga 14% semalam sebelum turun sedikit. Siang hari, harganya naik sekitar 7%, mendekati $72.50—level tertinggi sejak Januari. Brent crude, patokan global, juga naik 7% ke sekitar $74 per barel, level tertinggi sejak April.
Kenaikan ini mendorong ETF terkait minyak lebih tinggi. United States Oil Fund (USO), yang mengikuti futures WTI, dan United States Brent Oil Fund (BNO), yang mengikuti futures Brent, masing-masing naik 7% hari ini. Kedua dana ini kembali positif tahun ini, naik sekitar 6% setelah kenaikan Jumat lalu.
Lonjakan ini terjadi beberapa minggu setelah harga minyak turun. WTI sempat jatuh di bawah $57 pada Mei karena kekhawatiran permintaan lemah dan pasokan meningkat. Meski kondisi pasokan-permintaan tidak berubah banyak, risiko geopolitik kini jadi fokus utama.
Serangan Israel tidak merusak infrastruktur minyak Iran, tapi pejabat Israel memperingatkan serangan lebih lanjut mungkin terjadi. Ini membuat pasar khawatir akan kerusakan fasilitas Iran atau serangan balasan Iran ke negara penghasil minyak seperti Arab Saudi.
Ada juga kekhawatiran Iran bisa menarget infrastruktur di wilayah lain atau mengganggu pelayaran di Selat Hormuz, jalur penting transportasi minyak global. Sekitar 20 juta barel minyak per hari—20% pasokan global—melewati selat ini.
Saham energi juga terdorong naik. Energy Select Sector SPDR Fund (XLE) naik sedikit lebih dari 1% pada Jumat, dengan kenaikan tahun ini sekitar 3%.
Seiring perkembangan situasi geopolitik, ETF minyak dan energi seperti USO, BNO, dan XLE akan tetap jadi perhatian, sebagai alat bagi investor untuk trading atau lindung nilai di pasar energi yang fluktuatif.
Permalink | © Hak Cipta 2025 etf.com. Semua hak dilindungi.