Perusahaan Zebra Technologies (ZBRA) yang berbasis di Lincolnshire, Illinois, menyediakan solusi untuk melacak aset perusahaan di seluruh dunia. Nilai pasarnya sangat besar, mencapai $11.7 miliar. Perusahaan ini beroperasi melalui dua bagian utama: Pelacakan Aset dan Solusi Mobilitas untuk Perusahaan.
Sayangnya, selama setahun terakhir, kinerja saham Zebra jauh lebih buruk dibandingkan pasar secara keseluruhan. Harganya saham ZBRA telah turun 40.6% dalam 52 minggu terakhir, padahal indeks S&P 500 justru naik 10.5%. Bahkan, dibandingkan dengan dana teknologi lainnya (XLK), kinerja Zebra juga lebih jelek.
Meskipun laporan keuangannya lebih baik dari yang diperkirakan, harga saham Zebra malah turun 11.7% setelah mereka mengumumkan hasil untuk kuartal ketiga. Penjualan bersih mereka naik 5.2% menjadi $1.3 miliar, dan laba per sahamnya juga lebih tinggi dari perkiraan analis.
Namun, panduan penjualan untuk kuartal empat membuat para investor kurang percaya diri. Zebra memperkirakan penjualan akan naik 8-11%, tapi ini termasuk dampak dari akuisisi dan nilai tukar mata uang asing.
Untuk tahun fiskal 2025, analis memperkirakan laba per saham Zebra akan naik 17.1%. Perusahaan ini memiliki riwayat bagus karena sering melebihi perkiraan laba analis.
Dari 17 analis yang mengikuti saham ZBRA, rating konsensus mereka adalah “Moderate Buy.” Ada 10 rekomendasi “Strong Buy,” satu “Moderate Buy,” lima “Hold,” dan satu “Strong Sell.” Situasi ini sedikit kurang optimis dibandingkan bulan lalu.
Baru-baru ini, seorang analis dari Truist Securities menurunkan target harga untuk ZBRA dari $350 menjadi $331 dan tetap memberi rating “Hold.” Rata-rata target harga analis saat ini adalah $360.50, yang berarti kenaikan 57.8% dari harga sekarang. Target harga tertingginya bahkan mencapai $421.