Presiden tadinya tidak jelas soal tindakan militer, tapi seperti biasa, dia mengejutkan media global dengan mengkonfirmasi pesawat perang telah menyerang tiga target.
Iran merespons dengan peringatan soal konsekuensi “abadi”.
Meski Trump sebelumnya bilang tidak akan menyakiti pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sekarang dia sarankan rezim Iran harus digulingkan.
Di Truth Social, dia tulis: “Tidak sopan bilang ‘Ganti Rezim’, tapi kalau rezim sekarang gabisa BIKIN IRAN HEBAT LAGI, kenapa gak diganti??? MIGA!!!”
Tapi anggota kabinetnya langsung membantah. Menteri Pertahanan Pete Hesgeth bilang misi ini “bukan tentang ganti rezim”, sementara Wakil Presiden JD Vance bilang AS tidak perang dengan Iran. “Kita perang dengan program nuklir Iran,” katanya.
Pertanyaan sekarang adalah apa respon “abadi” Iran. Negara Barat khawatir ekonomi mereka bakal terganggu. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi juga umumkan akan ke Moskow untuk temui Putin.
Di Istanbul, Araghchi bilang Iran punya “kemitraan strategis” dengan Rusia. “Kami selalu berkonsultasi dan koordinasi,” tambahnya.
Iran juga berencana tutup Selat Hormuz, yang lewatin 20% produksi minyak dunia. Ini jadi kekhawatiran utama analis, apalagi harga minyak sempat naik tinggi sebelum turun lagi ke $79 per barel.
Tapi analis juga bilang negara yang tidak terlibat mungkin justru paling dirugikan. Deutsche Bank bilang AS sekarang eksportir energi, jadi dampaknya lebih ke kondisi finansial. Tapi buat Eropa, kenaikan $10/barel bisa naikkan inflasi 0,25% dalam tiga bulan, dan 0,4% dalam setahun.
Hati-hati sama komentar gegabah
Analis ekonomi memperingatkan investor untuk tidak gegabah. UBS bilang banyak orang akan beri pendapat ekstrem soal serangan ke Iran, dan investor harus hati-hati.
Trump yang awalnya bilang tidak akan serang, tiba-tiba serang, bikin ketidakpastian. Kenaikan harga minyak juga bisa picu inflasi di AS.
JPMorgan bilang investor harus siap dengan gejolak berkepanjangan. Konflik Iran bisa lebih lama dari perkiraan, dan dampaknya lebih besar karena letaknya di Selat Hormuz. Kenaikan 10% harga energi global tidak bisa diabaikan.