Versi Bahasa Indonesia (Level B1 dengan Beberapa Kesalahan/Ketik):
Di hari yang sama ketika Elon Musk memperluas layanan otonom ride-hailing barunya di Austin, mobil Tesla Joe Tegtmeyer mencoba melewati perlintasan kereta api secara ilegal saat kereta mendekat.
“*Robotaxi* tidak melihat itu, dan pengawas keamanan harus menghentikan mobil sampai kereta lewat. Jadi masih ada sedikit masalah dengan *software*-nya, tapi selain itu, ini kesempatan luar biasa untuk melihat seberapa baik layanan ini bekerja,” kata Tegtmeyer di postingan X hari Senin.
Dia juga mendukung Tesla menambah mobil dari sekitar 10 yang ada sekarang supaya waktu tunggu 20 menit bisa lebih cepat.
Elias Martinez, salah satu penguji awal *Full Self-Driving* (FSD), bilang teknologi Tesla sudah berkembang pesat dalam 4 tahun. Tapi menurutnya, teknologi ini masih jauh dari siap untuk mendukung 10.000 mobil seperti klaim Musk di Mei lalu.
“Masalah ini membuktikan Tesla seharusnya tidak meluncurkan layanan ini, bahkan dengan 10 mobil sekalipun,” katanya ke *Fortune*. “Ya, *software*-nya sering bekerja, tapi masih ada kesalahan seperti menerobos lampu merah atau berkendara di jalur yang salah. Ini seharusnya tidak sering terjadi.”
Setiap mobil yang ditambah meningkatkan risiko kecelakaan. Menurut Martinez, layanan *robotaxi* harus hampir sempurna untuk bisa berkembang dengan aman, tapi Tesla belum menunjukkan hal itu.
**Distraksi dari penjualan yang menurun**
Martinez mengelola *FSD Community Tracker*, sumber data publik paling akurat tentang teknologi FSD Tesla. Bahkan CEO Volkswagen *Autonomous Mobility* memuji ini sebagai patokan. Musk sendiri mengakuinya sebagai bukti kemajuan Tesla.
Data terbaru menunjukkan FSD Tesla versi 13.2.9 masih membutuhkan intervensi pengemudi setiap 340 mil. Martinez bilang, “Elon sering bilang sulit menemukan kesalahan. Itu omong kosong.”
Menurutnya, Tesla terlalu fokus memenuhi target Musk untuk meluncurkan layanan ini, meski teknologinya belum sempurna. Karena penjualan mobil listriknya menurun dan *Cybertruck* gagal, Musk butuh sesuatu untuk menyenangkan investor.
“Ini seperti distraksi dari angka penjualan yang turun,” ujarnya. “Elon sedang berjudi.”
**Teknologi yang belum siap berkembang**
Di situs prediksi *Polymarket*, peluang Tesla punya layanan *robotaxi* tanpa pengemudi tahun ini hanya 42%, turun dari 86% sebulan lalu.
“Ini menunjukkan mereka belum siap,” kata Martinez. “Kalau dipaksakan, risikonya akan membahayakan orang.”
Sementara itu, Tesla malah bercanda dengan memperluas area layanannya di Austin hingga berbentuk seperti penis di peta. Musk juga menaikkan tarif jadi $6.90 dari sebelumnya $4.20—angka-angka yang sering dipakai untuk lelucon.
Ekspansi ini lebih seperti *stunt* PR. Jumlah mobil dan pengguna masih dibatasi, plus ada pengawas keamanan di dalam mobil.
Martinez menegaskan, “Jika ingin dipercaya, transparansi penuh diperlukan. Data harus tersedia untuk publik.”