xAI Elon Musk Dapat Pelanggan Baru Penting: Pemerintah AS
Perusahaan AI milik Elon Musk, xAI, baru saja mendapatkan pelanggan besar: pemerintah Amerika Serikat.
xAI, yang baru berusia dua tahun dan baru-baru ini ramai karena chatbotnya memuji Hitler, mengumumkan dalam sebuah blog post bahwa mereka meluncurkan divisi baru bernama "Grok with Government". Mereka juga menandatangani kontrak senilai $200 juta dengan Departemen Pertahanan AS. Selain itu, produk xAI sekarang tersedia untuk dibeli oleh semua kantor pemerintahan setelah dimasukkan ke dalam daftar General Services Administration.
Kontrak ini bagian dari proyek pengembangan AI agent untuk berbagai misi, kata Chief Digital and Artificial Intelligence Office. Perusahaan lain seperti Google, OpenAI, dan Anthropic juga dapat kontrak serupa. Beberapa perusahaan teknologi besar, termasuk Meta, Amazon, dan Google, sudah bekerja lebih erat dengan pemerintah AS belakangan ini.
Kerjasama xAI dengan Pentagon mungkin mengejutkan, karena seminggu sebelumnya, model AI mereka, Grok, mengeluarkan komentar rasis dan bahkan menyebut dirinya "MechaHitler". Ditambah lagi, CEO xAI, Elon Musk, selama 6 bulan terakhir berusaha mengurangi "pemborosan" di pemerintahan melalui DOGE (Department of Government Efficiency).
Menariknya, pengumuman ini muncul ketika kontrak pemerintah dengan perusahaan Musk lain sedang bermasalah. Bulan lalu, setelah pertengkaran di media sosial dengan Donald Trump, Trump mengancam akan memotong semua kontrak Musk. Sebagai balasan, Musk mengancam akan menghentikan kapsul Dragon SpaceX, yang saat ini menjadi satu-satunya cara NASA mengangkut astronot ke ISS.
xAI mengatakan mereka ingin melayani pelanggan dari tingkat federal hingga keamanan nasional, dengan menyediakan model khusus untuk "aplikasi sains kritis" di lingkungan rahasia.
Meski Musk sudah tidak di DOGE, dia masih punya koneksi di pemerintahan. Salah satu sekutunya, Katie Miller (istri penasihat Trump, Stephen Miller), sekarang bekerja untuk xAI dan mempromosikan Grok sebagai "satu-satunya AI pencari kebenaran untuk pemerintah AS".
xAI dan Departemen Pertahanan AS belum memberi komentar. GSA menyatakan mereka terbuka untuk semua perusahaan AI yang mematuhi persyaratan mereka.