Elliott memiliki saham Starbucks, sedang dalam pembicaraan dengan manajemen: WSJ

Elliott Management telah mengambil posisi signifikan di waralaba kopi Starbucks dan sedang berkomunikasi dengan manajemen untuk mencari cara meningkatkan harga saham perusahaan, dilansir oleh Wall Street Journal pada hari Jumat, mengutip sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Perwakilan dari Elliott menolak berkomentar. Perusahaan tidak memiliki saham Starbucks pada tanggal 31 Maret, laporan pengungkapan terbarunya.

Juru bicara Starbucks mengatakan perusahaan tidak berkomentar mengenai rumor dan spekulasi. Saham Starbucks melonjak lebih dari 6% pada hari Jumat.

Elliott merupakan salah satu investor aktivis paling produktif dan salah satu hedge fund terbesar di dunia. Perusahaan ini telah mengambil sejumlah posisi besar dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saham di Southwest, SoftBank, Johnson Controls, dan Texas Instruments.

Journal tidak bisa mengetahui besarnya posisi Elliott maupun tuntutannya secara spesifik, namun mencatat bahwa kemungkinan kesepakatan bisa tercapai.

Starbucks menghadapi upaya aktivis dari serikat pekerja sendiri awal tahun ini. Upaya tersebut, setelah upaya organisasi yang dimulai pada tahun 2021, berakhir dengan Penarikan Calon dari Strategic Organizing Center. Percakapan antara manajemen dan buruh masih berlangsung.

Starbucks telah menghadapi tantangan selama beberapa kuartal terakhir dan telah mengalami sejumlah perubahan kepemimpinan dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan April, perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang mengecewakan, dengan penurunan penjualan toko yang sama di AS sebesar 3% dan penurunan lalu lintas sebesar 7%. Waralaba kopi ini juga memangkas prospeknya hingga tahun 2024.

Starbucks melaporkan tingkat pesanan aplikasi seluler yang tidak lengkap di pertengahan belasan dan mengatakan pelanggan sesekali datang lebih jarang.

CEO Laxman Narasimhan, yang sekarang berada di bawah tekanan yang lebih besar, telah menyebutkan perlunya melakukan perbaikan di toko-toko.

MEMBACA  Faktor utama yang harus dipertimbangkan saat berinvestasi dalam pakaian baru

Narasimhan dipilih langsung oleh CEO Starbucks yang kembali, Howard Schultz, untuk memimpin perusahaan setelah penggantinya sebelumnya, Kevin Johnson, mengundurkan diri. Schultz baru-baru ini memberikan pendapatnya mengenai tantangan-tantangan Starbucks, namun mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk kembali sebagai CEO untuk keempat kalinya.

— Kontribusi CNBC dari Amelia Lucas pada laporan ini.

Koreksi: Cerita ini telah diperbarui untuk memperbaiki fakta bahwa Strategic Organizing Center menarik calonnya untuk duduk di dewan direksi Starbucks. Versi sebelumnya salah menggambarkan kejadian tersebut.