Blockchain perusahaan udah balik lagi. Dulunya dibilang bentuk crypto yang palsu, sekarang idenya jadi hidup lagi karena banyak perusahaan kaya Stripe dan Circle bikin blockchain sendiri. Di episode terbaru vodcast Crypto Playbook (bisa didengerin di Spotify, Apple, sama YouTube), Jesse Pollak dari Coinbase—yang jadi pemikir utama di balik blockchain Base—jelasin kenapa blockchain jenis ini bakal populer.
Untuk ngerti kenapa proyek Pollak ini penting, kita harus lihat lagi ke tahun 2015. Waktu itu, di tengah musim dingin crypto, beberapa orang mulai pake slogan "blockchain bukan Bitcoin". Ide ini, yang dipopulerin oleh faksi perusahaan di industri crypto, bilang kalo teknologi blockchain sebaiknya dipegang sama bank, IBM, dan perusahaan besar lainnya.
Ternyata, rencana ini gagal total. Proyek blockchain yang didukung bank, kaya R3, dapet banyak duit tapi gak bisa berkembang. Kritikus bilang—dan sebagian besar bener—kalo proyek itu cuma database biasa yang ngasih keuntungan buat pemiliknya. Ternyata, desentralisasi ala Bitcoin itu sangat penting.
Pollak bilang kalo era blockchain perusahaan sekarang, atau setidaknya Base, itu beda. Dia punya argumen karena Pollak itu asli dari dunia crypto, bukan orang korporat, dan pilihan desain untuk Base mencerminkan etos desentralisasi.
"Kami gak mau bikin sistem lama pake teknologi baru. Dari awal, kami fokus ke desentralisasi. Bukan cuma omong doang—kami udah lakukan langkah nyata. Pertama, kami bikin Base sebagai Ethereum L2, bukan blockchain yang terisolasi. Kedua, kami bangun di atas OP Stack, yang merupakan standar terbuka. Ketiga, kami pindah dari stage 0 ke stage 1 desentralisasi awal tahun ini bareng sama Optimism dan lainnya," ujarnya, njelasin aspek teknis Base.
Pollak tekankan kalo kode Base itu open source dan blockchainnya berharap jadi ekosistem ala Linux yang dipake banyak developer crypto. Dia bilang itu alasan besar kenapa Coinbase rencana luncurin token di Base—sebagai cara untuk sejajarkan insentif dan desentralisasi token.
Coinbase mulai usung ide soal token bulan lalu dan, kalo jadi, ini bakal tarik banyak perhatian dari developer dan spekulan. Jadi gimana dan kapan token Base bakal datang?
Pollak hati-hati jawabnya, bilang kalo Coinbase gak mau terburu-buru luncurin token, dan mereka gak rencana umumkan tanggal rilis dalam waktu dekat.
Tapi, dia akui kalo peluncuran token punya sejarah yang bermasalah, dan seringnya cuma bikin kaya pihak di belakangnya dengan mengorbankan komunitas yang terikat sama blockchain itu. Menanggapi ini, Pollak bilang Coinbase jalan dengan hati-hati, sambil kerja sama dengan proyek di Base yang udah keluarin token mereka sendiri dengan cara yang bertanggung jawab—termasuk satu yang namanya Aerodrome yang punya "peluncuran yang sepenuhnya adil".
"Token itu unik, jadi gak ada cara yang cocok untuk semuanya," katanya. Di vodcast, Pollak juga bahas tiga aplikasi paling populer yang muncul di Base, dan gimana beberapa dari ini mulai penuhi janji lama crypto buat bantu kreator cari nafkah. Kalian bisa tonton atau dengerin seluruh percakapannya di Spotify, Apple, dan YouTube.
Di vodcast Fortune Crypto Playbook yang baru, pakar crypto senior Fortune pecahkan kekuatan terbesar yang bentuk crypto hari ini. Tonton atau dengerin sekarang.