Eksekutif Airbnb Mengundurkan Diri untuk Ambil Tahun Jeda di Amerika Selatan bersama Suami dan 3 Anak—Ia Sebut Momen Istirahat itu sebagai Penyemangat Menuju CEO TaskRabbit

Entah itu karena kejenuhan atau keinginan untuk istirahat bermakna dengan karir yang makin panjang di depan mata, sabbatical sedang populer lagi. Dan bukan cuma lulusan Gen Z yang jelajahi dunia sebelum serius karir—para pemimpin juga ikutan.

Contohnya Ania Smith, CEO Taskrabbit.

Dia sepertinya di puncak karir sebagai eksekutif di Airbnb, tapi dia tinggalkan semuanya; pindah ke Buenos Aires selama setahun di 2018 dengan suami dan tiga anak kecilnya, untuk berhenti sejenak.

Meski sering ada stigma soal jeda di CV, Smith malah dapat promosi saat kembali—dan karirnya makin sukses. CEO berusia 50 tahun itu bilang ke Fortune, itu berkat “reset besar” yang dia dapat selama setahun di luar negeri—terutama untuk pernikahannya.

Lagipula, kapan lagi bisa punya waktu setahun penuh untuk rehat dari rutinitas dan memikirkan hidup?

Daripada backpacking, dia nikmati hidup nganggur dengan makan siang lama, bioskop jam 10 pagi, dan waktu untuk berpikir

Berbeda dengan backpacker biasa, tahun Smith di ibu kota Argentina kurang spontan. Kecuali sekali ke Patagonia, keluarga itu tinggal di apartemen yang sama biar anak-anak bisa sekolah dekat. Artinya, rutinitas biasa—bangun pagi, antar anak sekolah, makan malam keluarga, tidur. Nggak ada renang sama hiu atau trek gorila dadakan—cuma kehidupan sehari-hari, tapi di negara lain.

Tapi, Smith dan suaminya manfaatkan waktu luang untuk belajar bahasa Spanyol, naik kuda, makan siang lama di restoran, bahkan nonton bioskop jam 10 pagi di hari Selasa kalau mau.

“Awalnya aneh, tapi menyenangkan,” katanya, sambil bilang di paruh pertama tahun itu mereka terlalu banyak kegiatan dan les (termasuk menari dan foto). “Kita merasa sayang kalo nggak dimanfaatin—banyak yang bisa dipelajari dan diliat.” Tapi kemudian sadar, mereka belum benar-benar berhenti.

MEMBACA  Kekayaan Richard Branson, pendiri Virgin Group dan miliarder, telah turun lebih dari setengahnya sejak 2021 menjadi $3 miliar karena masalah SPAC memberinya 'kejutan besar melalui COVID'

Courtesy of Small Girls PR

“Menurutku bagus punya waktu mikirin apa yang penting,” jelasnya.

Jadi di paruh kedua tahun itu, mereka fokus ke itu. “Kita ngobrol sampai lima jam sebelum jemput anak, diskusi soal mau balik ke Bay Area? Pindah ke tempat lain? Gimana kalau tinggal di Park City biar bisa ski lebih banyak dan kerja lebih dikit? Apa kita mampu?”

“Kita bahas banyak hal, dan punya waktu untuk itu. Jadi pas putusin buat balik kerja di teknologi lagi, dan ke Bay Area, rasanya tepat—dan keputusan ini disengaja.”

“Tapi kita buat beberapa perubahaan besar,” tambahnya—salah satunya soal pembagian tugas rumah tangga.

Tahun jeda bikin suaminya paham beban pikiran ngurus rumah—hingga dia bisa naik karir

Sebelum istirahat, Smith bilang urusan rumah sering jadi tanggungannya, meski dia eksekutif. “Aku yang urus janji dokter anak, atau kemp musim panas, atau pastiin rencana akhir pekan.”

Tapi tanpa kerja 9-to-5, peran mereka sebagai orang tua kerja otomatis hilang.

“Karena nggak ada yang kerja, kami bagi tugas sama rata—dan pas balik, itu tetap.”

Smith bilang tahun jeda bikin suaminya “paham banget” beban pikiran yang biasanya ditanggung ibu yang bekerja. Sekarang, suaminya bahkan lebih banyak ngurus rutinitas anak—hingga dia bisa fokus ke posisi lebih menantang di Uber, IKEA, dan sekarang Taskrabbit.

“Artinya aku bisa ambil peran lebih berat sekarang, sementara dia bantu ngurus rumah,” tambahnya.

“Dan aku nggak yakin bisa begini kalau nggak pengalaman di Argentina. Susah paham beban pikiran ngurus rumah kalau nggak pernah ngerasain.”

Sebenernya, ini bukan cuma tahun jeda—tapi reset yang bikin mereka bisa seimbangkan ambisi dan keluarga dengan cara berkelanjutan. Intinya, kata Smith, sederhana: “Kita nggak bisa sama-sama jadi eksekutif dan ngurus rumah.”

MEMBACA  Saham Emas dan ETF yang Harus Dibeli Sekarang Menurut Para Ahli