Dua Perspektif Perdagangan Drone

Perusahaan REX Shares sudah meluncurkan ETF baru yang tematik untuk industri drone yang tumbuh cepat. REX Drone ETF (DRNZ), yang baru saja mulai diperdagangkan minggu ini, disebut oleh penerbitnya sebagai ETF pertama yang fokus khusus pada drone dan kendaraan udara tak berawak.

ETF global ini mengikuti VettaFi Drone Index, yang dirancang untuk mencakup perusahaan drone "pure play" dan yang "diversifikasi".
Menurut penyedia indeks, 80% dari berat indeks dialokasikan ke perusahaan pure-play, yaitu perusahaan yang setidaknya 50% aset, pendapatan, atau profitnya berasal dari drone atau teknologi pendukungnya.

Sisanya 20% dialokasikan ke perusahaan diversifikasi yang setidaknya 20% pendapatannya berasal dari drone, atau perusahaan pertahanan yang punya program riset dan pengembangan khusus untuk drone.

Hasilnya adalah portofolio yang terdiri dari 38 saham global. Saham utama saat ini meliputi AeroVironment Inc. (14%), DroneShield (10.6%), Ondas Holdings (10.1%), EHang Holdings (9.8%), dan Red Cat Holdings (5.6%).

"Drone sekarang bukan hanya cerita untuk pertahanan—mereka sedang mengubah logistik, pertanian, dan industri secara luas," kata Greg King, pendiri dan CEO REX Shares. "ETF ini dirancang untuk memberi investor eksposur yang autentik dan tertarget pada teknologi yang mengubah cara kita memindahkan barang, memantau infrastruktur, dan berpikir tentang otomatisasi."

Meski pertahanan tetap menjadi bagian penting dari ekosistem drone, eksposur DRNZ jauh melampaui aplikasi militer. REX mengutip perkiraan industri yang memproyeksikan pasar drone global akan mengganda dalam dekade berikutnya seiring adopsi yang makin cepat di sektor swasta dan pemerintah.

ETF ini mengenakan biaya sebesar 0,65%.

*

DRNZ memasuki pasar yang baru saja melihat peluncuran ETF lain terkait drone: Defiance Drone & Modern Warfare ETF (JEDI)**, yang diluncurkan pada bulan September dan telah mengumpulkan aset senilai $24 juta.

MEMBACA  Saham Palantir Akan Mengalami Lonjakan Besar Setelah 5 Mei

Dana itu, yang memiliki rasio biaya 0,69%, mengikuti BITA Drone & Modern Warfare Select Index, sebuah indeks acuan dengan mandat yang lebih luas yang mencakup drone serta teknologi militer mutakhir.

Setiap perusahaan dalam indeks harus memperoleh minimal 50% dari total pendapatannya dari satu atau lebih area berikut: drone militer, peperangan berbasis AI, sistem tak berawak, peperangan elektronik, intelijen dan pengintaian, peperangan ruang angkasa, keamanan siber militer, dan robotika.

Saham utama di JEDI saat ini meliputi Palantir (7.8%), AeroVironment (7.3%), Rocket Lab (7.3%), RTX Corp. (6.7%), dan Thales (6.3%).

JEDI lebih merupakan investasi di bidang pertahanan dan peperangan modern di mana drone hanyalah satu bagiannya, sedangkan DRNZ lebih murni berfokus pada pertumbuhan drone itu sendiri, baik di dalam maupun di luar penggunaan militer dan pemerintah.