Dolar Menguat Tipis Menjelang Laporan Inflasi AS

Oleh Saqib Iqbal Ahmed

NEW YORK (Reuters) – Dolar AS menguat secara luas pada Senin, sehari sebelum laporan inflasi AS yang bisa menentukan apakah Federal Reserve akan turunkan suku bunga bulan depan.

Indeks dolar naik 0,3% ke 98,52 setelah turun 0,4% minggu lalu. Terhadap yen, dolar AS diperdagangkan di 148,085, naik 0,2%. Pasar Jepang tutup hari ini karena libur Mountain Day.

Euro turun 0,3% jadi $1.16123, sementara sterling turun 0,2% ke $1.34335.

"Dolar sedikit lebih kuat dibanding mata uang lain, tapi pergerakannya masih terbatas," kata Michael Brown, analis pasar di Pepperstone, London.

"Ada sedikit penyesuaian ekspektasi kebijakan Fed yang membantu pergerakan ini, mungkin karena peserta pasar menyesuaikan posisi sebelum risiko data CPI besok," ujarnya.

Dolar melemah minggu lalu setelah data tenaga kerja dan manufaktur AS lemah, membuat investor kurangi ekspektasi pemotongan suku bunga.

Pejabat Fed semakin khawatir soal pasar kerja, memberi sinyal terbuka untuk potensi turun suku bunga pada September.

Inflasi yang mendingin bisa perkuat spekulasi pemotongan suku bunga, tapi jika tarif Trump picu kenaikan harga, Fed mungkin tunda dulu.

"Penting diingat, threshold untuk kejutan hawkish lebih tinggi besok," kata Francesco Pesole, strategis FX di ING.

Dia tambah, kenaikan 0,3% CPI inti bulanan akan beri ruang bagi Fed untuk turunkan suku bunga, mengingat melemahnya pasar kerja.

Survei Reuters perkirakan CPI inti naik 0,3% di Juli, dorong tingkat tahunan ke 3%.

Pasar uang harga sekitar 90% kemungkinan pemotongan suku bunga bulan depan, dengan total 58 basis points pemotongan hingga akhir tahun.

Dolar tak banyak terpengaruh oleh perintah eksekutif Trump yang perpanjang jeda kenaikan tarif impor China selama 90 hari.

MEMBACA  Newell (NWL) Anjlok 15,15% Lagi Akibat Laporan Keuangan dan Proyeksi yang Suram

AS dan China sedang berusaha capai kesepakatan hindari tarif tinggi. Pejabat AS sebut Nvidia dan AMD setor 15% pendapatan penjualan di China ke pemerintah AS untuk dapat izin ekspor semikonduktor.

Dolar Australia turun 0,2% ke $0.6515 jelang keputusan suku bunga hari Selasa, di mana RBA diperkirakan akan turunkan suku bunga 25 bps ke 3,60%.

Kripto naik, bitcoin naik 1,1% ke $119,679, tak jauh dari rekor $123,153.22 pada 14 Juli. Ether naik 1,9% ke $4,298.23, tertinggi sejak Desember 2021.

(Pelaporan oleh Saqib Iqbal Ahmed; Tambahan pelaporan oleh Samuel Indyk dan Gregor Stuart Hunter; Penyuntingan oleh Mark Potter, Chizu Nomiyama, Kirsten Donovan, dan Marguerita Choy)