Dolar AS naik sedikit di indeks mata uang asing DXY selama 24 jam terakhir, tapi sedikit analis yakin itu akan kembali ke level awal tahun. Dolar sudah turun 9.4% sejak awal tahun.
Gak heran, karena Presiden Trump beberapa hari lalu mengakui dia mau “dolar yang lebih lemah.”
“Kedengerannya gak bagus, tapi kamu bisa dapet lebih banyak uang dengan dolar lebih lemah—bukan dolar lemah tapi lebih lemah—dibanding dolar kuat,” katanya tanggal 25 Juli.
Dunia udah percaya omongannya.
“Mungkin yang terjadi dengan melemahnya USD beberapa sesi terakhir adalah hilangnya kepercayaan terhadap kepemimpinan AS, apalagi dengan tarif tinggi yang baru diumumin: 50% ke Brasil, 50% ke India, 100% ke semikonduktor, dll. Ini bikin banyak negara khawatir (Brasília dan New Delhi pasti), tanpa ada tujuan politik-ekonomi jelas dari pemerintah AS,” tulis Thierry Wizman, strategis FX global di Macquarie Group.
Wizman bilang ini bakal berdampak buruk buat AS, dengan mendekatkan negara BRICS satu sama lain.
“Brasil mungkin bakal makin dekat ke China, begitu juga India, kalau masalah tarif gak selesai. Kemungkinan BRICS bakal lebih berani ‘ngejegal’ USD dan mengurangi penggunaannya sebagai mata uang cadangan, makin terasa di pandangan trader setiap kali ada tarif baru ke pasar berkembang,” tulisnya.
Ini mungkin gak berhenti di situ. Lihat Swiss, yang tadinya netral dan sekutu AS, sekarang kena tarif 39% buat ekspornya. Ini bakal hancurkan industri farmasi, jam, dan teknologi mesin mereka.
Emas adalah salah satu ekspor utama Swiss dan harga emas capai rekor pagi ini setelah Financial Times laporkan ekspor emasnya yang sebelumnya bebas tarif juga kena 39%. Sempat sentuh $3.500 per troy ounce.
“Skenario terburuk jadi kenyataan,” kata kelompok lobi perusahaan Swiss ke New York Times. “Kalau bea masuk tinggi ini tetap, bisnis ekspor teknologi Swiss ke AS bakal hancur.”
Swiss punya cara jelas buat turunin tarif jadi 15%: gabung Uni Eropa. Itu bakal jadi kemenangan buat UE dan hasil aneh buat Trump, karena dia pernah bilang “UE dibentuk buat ngerjain AS.”
Ini ringkasan pasar sebelum pembukaan di New York:
S&P 500 futures naik 0.34% pagi ini, setelah kemarin datar.
STOXX Europe 600 naik 0.15% di awal perdagangan.
FTSE 100 Inggris turun 0.11%.
Nikkei 225 Jepang naik 1.85%.
CSI 300 China turun 0.24%.
KOSPI Korea Selatan turun 0.55%.
Nifty 50 India turun 0.77%.
Bitcoin naik ke $116.5K.
Perkenalkan Fortune Global 500 2025, ranking perusahaan terbesar di dunia. Lihat daftar tahun ini.