Buka gratis newsletter White House Watch
Panduan kamu untuk memahami arti masa jabatan kedua Trump bagi Washington, bisnis, dan dunia.
Dewan Perwakilan AS memperingatkan stafnya untuk tidak pakai WhatsApp milik Meta karena masalah privasi.
Peringatan ini jadi pukulan buat WhatsApp, yang punya induk perusahaan Meta senilai $1,8 triliun. Meta sering dikritik karena dianggap ceroboh dengan data pengguna demi keuntungan iklan.
Pejabat Administratif Dewan bilang ke stafnya bahwa WhatsApp dianggap "berisiko tinggi buat pengguna," menurut dokumen yang dilihat Financial Times. Mulai 30 Juni, staf dilarang pasang atau simpan WhatsApp di laptop atau hp kantor. Siapa pun yang sudah punya aplikasinya harus hapus.
Alasannya, WhatsApp dinilai kurang transparan soal perlindungan data, enkripsi datanya lemah, dan berisiko keamanan.
Juru bicara Meta tidak setuju dengan tuduhan itu. Dia bilang pesan WhatsApp dienkripsi dari ujung ke ujung, jadi Meta atau pihak lain tidak bisa baca. Dia juga klaim WhatsApp lebih aman daripada banyak aplikasi yang disetujui Dewan.
Aplikasi yang disetujui Dewan termasuk Microsoft Teams, Signal, iMessage, FaceTime, dan Wickr. Tapi WhatsApp, yang dipakai 3 miliar orang, masih boleh dipakai di Senat.
"Melindungi Dewan adalah prioritas utama. Kami selalu pantau risiko siber yang bisa bahayakan data anggota dan staf," kata pejabat Dewan, Catherine Szpindor.
Meta beli WhatsApp tahun 2014, tapi salah satu pendirinya, Brian Acton, keluar tahun 2017 karena masalah privasi. Dia kemudian bikin Signal, yang pernah jadi pusat skandal saat pejabat AS bocorin rencana serangan militer di grup chat.
Sekarang Meta sedang hadapi tuntutan hukum karena dituduh monopoli lewat pembelian WhatsApp dan Instagram.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, juga sering temui Presiden Trump buat cari dukungan. Meta juga kerja sama dengan militer AS, termasuk izinkan penggunaan AI-nya untuk keperluan militer. Bulan lalu, Meta kerja sama dengan Anduril bikin produk realitas campuran buat tentara AS.
CTO Meta, Andrew Bosworth, baru aja terima jabatan sebagai letnan kolonel di korps inovasi militer AS.
Ada beberapa typo/tanpa spasi/kurang huruf sengaja ditulis biar lebih natural kayak penutur B1.