Perusahaan Metals sedang kembangkan teknologi untuk ambil nodul kaya logam dari dasar laut.
Perusahaan ini belum punya pendapatan dan masih nunggu izin regulasi untuk mulai menambang.
Ada aplikasi izin baru dari AS yang mungkin kasih jalan alternatif buat The Metals Company.
10 saham yang lebih kami suka daripada TMC The Metals Company ›
Bayangin nyebur ke dasar Samudra Pasifik, bukan buat liat terumbu karang atau cari harta karun bajak laut, tapi buat kumpulin batu kaya logam yang bisa dukung revolusi mobil listrik (EV).
Itulah visi berani The Metals Company (NASDAQ: TMC), perusahaan asal Vancouver yang mau ambil nodul polimetalik dari dasar laut. Sahamnya naik 430% di 2025 per 31 Juli, menarik perhatian investor yang percaya pada energi hijau. Tapi tanpa pendapatan, kerugian membesar, dan banyak risiko, apa saham material ini layak dibeli? Mari kita bahas.
Sumber Gambar: Getty Images.
TMC bukan saham tambang biasa. Misi utamanya adalah ambil nodul polimetalik dari zona terpencil di Pasifik bernama Clarion Clipperton Zone (CCZ). Batu-batu ini mengandung nikel, tembaga, kobalt, dan mangan—bahan penting buat baterai EV dan panel surya.
Di darat, logam ini ditambang dengan cara yang boros karbon, ironisnya merusak masa depan teknologi bersih. TMC mau ubah itu. Daripada gali tanah, mereka mau ambil nodul dari laut dan olah jadi bahan baterai dengan dampak lingkungan lebih kecil.
Potensi TMC besar. Menurut buku Volt Rush oleh Henry Sanderson, laut dalam punya lebih banyak nikel dan kobalt daripada cadangan di darat. CCZ saja diperkirakan punya 21 miliar ton nodul—cukup buat geser dominasi China dan dukung revolusi EV puluhan tahun.
Tapi jangan salah, TMC belum bisa ambil nodul dalam skala besar. Mereka laporkan nol pendapatan di kuartal pertama 2025 dengan rugi $20,6 juta, naik dari $16,1 juta di kuartal sebelumnya. Bangun infrastruktur tambang bawah laut ternyata mahal.
Cerita Berlanjut
Dan tidak cepat. Sampai sekarang, TMC belum dapat izin menambang di CCZ. Izin itu ada di tangan International Seabed Authority (ISA), badan PBB yang belum selesaikan aturan untuk perusahaan seperti TMC.
Tapi ada twist: AS tidak pernah ratifikasi perjanjian yang buat ISA. Meski 169 negara dan Uni Eropa akui otoritas ISA, AS tidak. Ini berarti AS bisa cari jalan sendiri kalau kepentingan nasional terlibat, misalnya untuk dapat akses mineral kritis. Ini bisa kasih TMC jalan cepat buat operasi di CCZ.
Inilah yang TMC coba lakukan. April 2025, mereka ajukan izin berdasarkan hukum AS setelah Presiden Trump keluarkan perintah eksekutif tentang mineral lepas pantai. Jika disetujui, TMC bisa menambang di perairan yang dilarang buat negara lain. Ini langkah berisiko secara hukum, tapi bisa jadi terobosan besar buat perusahaan tanpa pendapatan.
TMC adalah jenis investasi berisiko tinggi dengan potensi untung besar. Jika izin keluar dan teknologinya berhasil, harga saham sekarang bisa terlihat murah. Tapi jika gagal, TMC bisa terus bakar uang tanpa pendapatan jelas.
Banyak "jika" di sini. Saham ini bukan untuk yang takut risiko. Untuk investor jangka panjang, sedikit saham mungkin masuk akal dalam portofolio diversifikasi. Tapi lebih baik tunggu perkembangan nyata, seperti izin menambang, sebelum berinvestasi lebih besar.
Sebelum beli saham TMC The Metals Company, pertimbangkan ini:
Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja pilih 10 saham terbaik buat dibeli sekarang… dan TMC tidak termasuk. 10 saham ini bisa kasih return besar dalam beberapa tahun ke depan.
Contohnya Netflix, yang direkomendasikan 17 Desember 2004—investasi $1.000 waktu itu bisa jadi $624,823! Atau Nvidia, yang direkomendasikan 15 April 2005—$1.000 bisa jadi $1,064,820!
Rata-rata return Stock Advisor adalah 1.019%, jauh lebih tinggi dari S&P 500 yang cuma 178%. Jangan lewatkan daftar 10 saham terbaru dengan bergabung di Stock Advisor.
Return Stock Advisor per 29 Juli 2025
Steven Porrello pegang saham TMC The Metals Company. The Motley Fool tidak pegang saham yang disebut. Baca kebijakan disclosure mereka.
Dasar Laut Bisa Jadi Sumber Daya EV. Apakah Perusahaan Ini Akan Sukses? awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool.
(Typos: "impression" jadi "impression", "pertimbangin" jadi "pertimbangkan")