Dan Ives, Analis Dikenal dengan Jaket Merah Mudanya, Hadirkan ETF Berbasis AI

Wedbush Securities baru saja meluncurkan ETF pertamanya, yaitu dana kecerdasan buatan yang namanya diambil dari analis Wall Street yang terkenal gaya dan pilihan sahamnya.

Dana senilai $1 juta, Dan IVES Wedbush AI Revolution ETF (IVES), memegang 30 saham yang terdaftar dalam riset Ives berjudul "The AI Revolution Theme". Saham utama dalam ETF ini termasuk Microsoft (MSFT) dengan alokasi 5,7%, diikuti oleh Nvidia (NVDA), Broadcom (AVGO), dan Tesla (TSLA).

Pada hari pertama perdagangannya, harga dana ini hampir tidak berubah.

IVES masuk ke daftar panjang ETF berbasis AI, yang sering memasukkan NVDA, MSFT, dan Palantir (PLTR) sebagai saham utama. Dengan menggunakan nama Ives, Wedbush berharap ETF-nya bisa menonjol di antara 54 dana serupa yang ada saat ini.

Ives sering muncul di CNBC dan jaringan berita keuangan lain. Tahun lalu, dia bahkan muncul di halaman "Fashion and Beauty" New York Post karena gaya berpakaiannya yang unik—seperti blazer pink, kemeja bermotif bunga, celana kuning, dan sepatu neon. Katanya, pakaian itu membantunya mengurangi stres.

Sebagai Kepala Riset Teknologi Global Wedbush, Ives sering memberikan pandangan positif tentang saham AI. Menurutnya, produk dari Microsoft, Nvidia, dan Palantir sedang memimpin transformasi teknologi terbesar dalam beberapa dekade terakhir.

"AI adalah kekuatan transformatif terbesar dalam ekonomi global sepanjang hidup kita," kata CEO Wedbush, Gary Wedbush. "Rekam jejak Dan sudah terbukti. Selama bertahun-tahun, dia selalu menemukan tren teknologi yang mengubah segalanya."

ETF ini memiliki rasio biaya 75 basis poin, hampir 4 kali lipat lebih tinggi dari Invesco QQQ Trust (QQQ), yang hanya 20 basis poin. Tahun ini, QQQ sudah naik 3,3%.

Wedbush, yang berbasis di Los Angeles, mengumumkan rencana peluncuran ETF ini pada Februari lalu melalui divisi Wedbush Funds.

MEMBACA  Penjualan saham di pasar saham telah berakhir dan Federal Reserve memberikan 5 tanda bullish kepada para investor dalam pertemuan terbarunya, kata Tom Lee dari Fundstrat.

Sumber: FactSet