Coinbase sekarang mengambil langkah terbesarnya ke dunia keuangan yang lebih luas. Pada hari Rabu, perusahaan mengumumkan bahwa pelanggan bisa mulai trading saham di platformnya. Mereka juga bisa memasang taruhan pada berbagai acara melalui kerja sama dengan startup pasar prediksi, Kalshi. Langkah ini menandakan Coinbase tidak hanya perusahaan cryptocurrency lagi, dan akan memperketat persaingannya dengan perusahaan fintech seperti Robinhood.
Pengumuman trading saham dan pasar prediksi ini disampaikan di acara San Fransisco bertajuk "System Upgrade". Acara itu menampilkan presentasi dari CEO Coinbase Brian Armstrong dan eksekutif lain. Mereka juga mengumumkan fitur trading baru dan platform bernama Coinbase Business untuk startup dan usaha kecil. Acara ini terjadi saat perusahaan ingin dikenal sebagai "pertukaran untuk segalanya".
Perlu dicatat, perusahaan tidak mengumumkan tanggal rilis untuk token kriptonya sendiri, yang sudah diisyaratkan eksekutif dalam beberapa bulan terakhir. Mereka hanya bilang ingin memastikan peluncuran token dilakukan dengan cara yang adil.
Fitur trading saham baru ini adalah pengumuman paling penting sejauh ini. Ini akan jadi ujian penting apakah Coinbase bisa memanfaatkan merek kripto utamanya untuk masuk ke sektor lain. Ini juga memungkinkan mereka bersaing lebih langsung dengan Robinhood, yang terkenal sebagai aplikasi trading saham, tapi sekarang juga sudah masuk ke kripto.
Coinbase awalnya hanya akan menawarkan daftar terpilih saham besar dan ETF, tapi akan diperluas ke ribuan saham lain dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan mengatakan trading saham akan tersedia 24 jam sehari selama lima hari dalam seminggu, dan tidak ada biaya untuk trading. Awal tahun depan, Coinbase berencana meluncurkan perpetual futures untuk saham—jenis derivatif yang dipelopori industri kripto yang memungkinkan trader memegang opsi yang tidak kadaluarsa. Penawaran perpetual futures ini hanya akan tersedia di luar Amerka Serikat.
Penawaran saham baru Coinbase ini muncul saat pasar finansial mulai menerima tokenisasi. Istilah ini menggambarkan mengubah berbagai aset menjadi token yang bisa diperdagangkan di blockchain, proses yang menyelesaikan transaksi hampir instan dan memungkinkan trader menggunakan jaminan lebih efisien. Saat ini, perusahaan seperti BlackRock menawarkan versi tokenized dari Treasury Bill dan dana pasar uang. Penawaran saham tokenized masih dalam tahap awal, tapi diperkirakan akan cepat populer, yang bisa menguntungkan Coinbase mengingat keahlian kripto perusahaan tersebut.
Untuk penawaran pasar prediksinya, Coinbase akan mengambil aliran pesanannya dari Kalshi, model yang sama digunakan Robinhood. Secara praktis, ini berarti bertindak sebagai platform distribusi untuk startup tersebut, yang telah tumbuh pesat tahun ini dengan menawarkan bentuk taruhan baru. Taruhan ini mengundang pengguna untuk bertaruh satu sama lain atas hasil berbagai acara, dari pemilu hingga pemotongan suku bunga hingga pertandingan olahraga. Kemitraan dengan Kalshi kemungkinan akan membagi pendapatan dari fee kecil yang dikenakan platform atas taruhan tersebut.
Saham dan pasar prediksi berpotensi menawarkan aliran pendapatan baru yang signifikan untuk Coinbase, dan memajukan tujuan perusahaan untuk mendiversifikasi bisnisnya di luar trading kripto. Harga saham Coinbase kurang lebih datar sejak awal tahun, setelah melepas keuntungan besar dalam bulan-bulan terakhir seiring pasar kripto lesu dan harga Bitcoin turun sekitar 30% dari titik tertinggi bulan Oktober.
Coinbase juga menggunakan acara di San Fransisco itu untuk mengumumkan bahwa Base App-nya sekarang tersedia di 140 negara. Aplikasi yang diluncurkan musim panas ini bertujuan memungkinkan orang biasa meluncurkan produk finansial dan kreatif di blockchain perusahaan dan mendapatkan bagian dari pendapatan yang mereka ciptakan.
Layanan lain yang diumumkan Coinbase pada hari Rabu termasuk akses yang diperluas ke blockchain Solana melalui pertukaran terdesentralisasi, dan alat manajemen kekayaan bertenaga AI bernama Coinbase Advisor.