Cofco International, yang sedang membangun terminal pelabuhan ekspor terbesarnya di dunia di Brasil, mengatakan pada hari Selasa bahwa grup makanan milik negara China merekrut puluhan orang di negara agraris Amerika Selatan tersebut.
Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya Brasil bagi perusahaan tersebut di tengah eskalasi perang perdagangan global antara Amerika Serikat dan Cina, yang cenderung meningkatkan penjualan produk pertanian seperti kedelai dari negara Amerika Selatan ke negara Asia tersebut.
Lonjakan perekrutan Cofco di Brasil juga terjadi saat pesaing yang berbasis di Amerika Serikat seperti Archer-Daniels-Midland Co dan Cargill memangkas biaya dan jumlah karyawan di seluruh dunia.
“Ada lowongan di berbagai departemen dan tingkat hierarki, sebagian besar berada di bidang operasi, penjualan, perdagangan, dan administrasi,” kata Cofco untuk menjawab pertanyaan dari Reuters setelah acara perekrutan.
Perusahaan tersebut menolak untuk berkomentar secara khusus tentang dampak tarif pada operasinya di Brasil, dan juga tidak menjelaskan berapa banyak lowongan pekerjaan yang saat ini tersedia.
Cofco, yang merupakan salah satu eksportir biji-bijian terbesar Brasil dan juga menyuplai dan mengekspor biji-bijian, gula, kopi, dan kapas, serta memproduksi etanol, telah melakukan investasi di pelabuhan kedelai teratas negara itu, Santos.
Sebagai bagian dari upaya perluasannya, Cofco sedang membangun terminal biji-bijian baru di Santos, yang diharapkan akan beroperasi pada akhir tahun ini. Cofco mengatakan bahwa mereka sudah melakukan uji operasional untuk menyelesaikan tahap konstruksi pertama fasilitas tersebut.
Pada tahun depan, ketika tahap kedua proyek seharusnya selesai, kapasitas ekspor perusahaan di Santos akan meningkat menjadi 14 juta ton metrik biji-bijian, dibandingkan dengan 4,5 juta ton saat ini.
(Pelaporan oleh Roberto Samora di São Paulo; Penulisan oleh Ana Mano; Pengeditan oleh Marguerita Choy)