Banyak orang mungkin akan senang bekerja di acara TV populer kayak Friends, Jackass, atau The Shield. Tapi CEO Eventbrite, Julia Hartz, memilih untuk tinggalkan semuanya demi mengejar passion-nya: menyatukan orang-orang.
Baru lima tahun berkarier di dunia TV—di mana dia sudah jadi junior eksekutif di FX—Hartz memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan Eventbrite tahun 2006. Dia dan suaminya, Renaud Visage, memulai perusahaan ini pakai uang sendiri.
Awalnya, mereka bilang, "Ayo kerja di sesuatu yang belum ada. Kita akan pakai uang sendiri, dan kalau gagal, ya kita bangkrut," kata Hartz.
Sekarang, Eventbrite diperkirakan bernilai $225 juta dan menyediakan berbagai acara, mulai dari kelas gulat, pertunjukan komedi, sampai cheese raves bareng bintang Queer Eye, Antoni Porowski.
Semua berawal saat Hartz dan suaminya—Kevin Hartz, seorang entrepreneur dan investor awal PayPal—membentuk tim impian untuk memulai Eventbrite. Mereka merekrut Visage sebagai CTO dan menginvestasikan $250.000 uang mereka sendiri.
Hartz rela tinggalkan pekerjaannya untuk fokus ke Eventbrite, beda dengan entrepreneur lain yang tetap kerja sambil membangun bisnis. Dia merasa lebih baik mulai dari nol.
"Ini resiko besar, tapi akhirnya berhasil," ujarnya.
Inspirasi datang saat kerja di TV
Hartz mulai kerja sejak umur 14 tahun—sebagai barista dan supir antar-jemput—dan terus kerja keras sejak itu.
Saat kuliah di Pepperdine University, dia magang di set Friends dan kemudian di MTV. Pengalaman ini membawanya kerja di stasiun TV itu setelah lulus, mengembangkan acara seperti Jackass dan The Shield.
Salah satu tugasnya adalah meneliti acara penggemar (fandom), dan di situlah dia dapat ide.
"Aku ingat pergi ke acara fandom yang sangat spesifik dan merasakan energi orang-orang di sana. Itu tetap diingatku," kata Hartz. "Itu energi yang kuat… Saat mulai Eventbrite, aku selalu berpikir, ‘Bagaimana caranya bantu orang yang ingin menyatukan orang dengan passion yang sama?’"
Suaminya, Kevin, mendukung penuh ide ini. Padahal, banyak pasangan takut ambil resiko seperti ini.
"Untung ada suamiku yang sudah berpengalaman investasi di startup seperti PayPal. Dia yang meyakinkanku untuk mencoba," ujar Hartz.
Membangun bisnis bernilai $225 juta
Setelah putuskan untuk tinggalkan TV, Hartz pindah ke San Francisco, pusat teknologi, untuk buka kantor Eventbrite.
"Aku pindah ke distrik gudang, masuk ke ruangan kecil tanpa jendela sambil berpikir, ‘Jangan-jangan ini gila?’ Tapi sudah telat mundur," katanya.
Eventbrite berhasil berkembang karena timing yang tepat. Di tahun 2000-an, media sosial ingin bawa penggunanya bertemu di dunia nyata. Facebook jadi mitra pertama Eventbrite, memberi banyak pelanggan baru.
Tahun 2008, krisis finansial terjadi, dan banyak orang di-PHK. Saat itu, orang butuh komunitas, dan Eventbrite membantu mereka tetap terhubung.
Dalam 10 tahun, Eventbrite dapat pendanaan $373 juta dari investor seperti Sequoia Capital dan Square.
Sekarang, platform ini dipakai di hampir 180 negara. Tahun 2024 saja, mereka jual 83 juta tiket untuk 4,7 juta acara—mulai dari konser Bach di Central Park sampai pesta musik di kapal di Sungai Hudson.