CEO Chanel Kunjungi Markas Microsoft, Minta ChatGPT Tampilkan Foto Pimpinan Perusahaannya. Hasilnya? Semuanya Pria Berdasi.

Leena Nair, CEO global perempuan kedua Chanel, baru-baru ini menemukan bahwa ChatGPT punya gambaran yang sangat beda tentang karyawan di perusahaan mewah ternama itu. Padahal, dia sudah berusaha untuk tingkatkan keragaman gender di tempat kerja.

Waktu berkunjung ke kantor pusat Microsoft di Seattle, Nair dan timnya coba-coba pakai ChatGPT. Mereka minta, "Tunjukkan kami foto tim pemimpin senior dari Chanel yang lagi berkunjung ke Microsoft." Hasilnya, ChatGPT menampilkan gambar semua pria pakai jas.

"Timnya 100% laki-laki, bajunya juga gak fashionable," kata Nair. "Masa cuma begitu yang bisa kamu kasih?"

Padahal, 76% karyawan Chanel adalah perempuan, termasuk CEO-nya sendiri. Bahkan, 96% pelanggan Chanel juga perempuan.

OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT, mengakui bahwa bias masih jadi masalah besar dalam AI. Mereka bilang terus berusaha mengurangi bias di model mereka.

Bias Gender di AI – dan Dunia Mewah

ChatGPT punya sejarah yang bermasalah soal perempuan di posisi pemimpin. Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa AI ini lebih mungkin menyebut dokter sebagai "dia" (laki-laki) dan sering pakai kata seperti "cantik" untuk perempuan dalam surat rekomendasi.

Nair bilang, memasukkan AI ke perusahaannya adalah hal yang harus dilakukan. Tapi Chanel akan ambil langkah untuk atasi bias dan kesalahan (hallucinations) yang masih sering terjadi di teknologi ini.

"Dunia harus berubah dengan AI, jadi industri mewah juga harus terlibat. Chanel harus terlibat," ujarnya. "Tapi sangat penting untuk jaga etika dan integritas dalam semua yang kita lakukan."

Di bawah kepemimpinan Nair, persentase manajer perempuan di Chanel sudah naik dari 38% jadi lebih dari 60%. Dia adalah CEO global perempuan kedua dalam sejarah 114 tahun Chanel, dan dia juga CEO pertama yang berasal dari India.

MEMBACA  73 Juta Warga Amerika Akan Berkendara dan Hampir 18 Juta Lalui TSA di Musim Perjalanan Thanksgiving Tersibuk dalam 15 Tahun

"Aku selalu jadi yang pertama di setiap pekerjaan yang aku jalani. Perempuan pertama, orang berkulit gelap pertama, orang Asia pertama, orang India pertama," katanya. "Tapi aku tidak mau jadi yang terakhir."