CEO Anthropic Dario Amodei Memperhebat Perang Kata-kata dengan Jensen Huang, Sebut ‘Kebohongan Keterlaluan’ dan Emosional soal Kematian Ayah

Para pesimis vs optimis. Para teknoptimis dan akselerasionis. Kubu Nvidia dan kubu Anthropic. Dan tentu saja, ada OpenAI yang membuka kotak Pandora kecerdasan buatan pertama kali.

Dunia AI dipenuhi perdebatan apakah teknologi ini akan membawa kiamat atau pintu menuju masa depan makmur, atau bahkan hanya gelembung seperti dotcom di awal 2000an. CEO Anthropic Dario Amodei sering bicara tentang risiko AI, bahkan meramalkan AI akan menghapus separuh pekerjaan kantoran, pandangan lebih suram dibanding optimisme Sam Altman (OpenAI) atau Jensen Huang (Nvidia). Tapi Amodei jarang menjelaskan panjang lebar seperti di wawancara bersama wartawan tech Alex Kantrowitz di podcast Big Technology tanggal 30 Juli.

Dalam wawancara emosional, Amodei melawan kritik CEO Nvidia Jensen Huang, membantah tuduhan ingin mengontrol industri AI. Dia marah disebut “pesimis”. Amodei menjelaskan pengalaman pribadi tentang kematian ayahnya yang memicu semangatnya menciptakan AI bermanfaat sekaligus memperingatkan risikonya, termasuk dukungannya pada regulasi ketat.

Amodei berkata, “Saya sangat marah saat disebut pesimis… Ketika ada yang bilang ‘Dia pesimis, ingin memperlambat perkembangan’.” Dia menyangkal anggapan dari Jensen Huang bahwa “Dario pikir hanya dia yang bisa bangun AI dengan aman dan ingin kuasai industri” sebagai “kebohongan keterlaluan”.

Reaksi kuatnya berasal dari pengalaman ayahnya meninggal tahun 2006 karena penyakit yang tingkat kesembuhannya naik dari 50% jadi 95% hanya dalam 3-4 tahun kemudian. Tragedi ini membuatnya paham “urgensi menyelesaikan masalah” dan “manfaat teknologi ini”. Dia yakin AI satu-satunya solusi untuk masalah kompleks seperti biologi yang “tidak bisa diatasi manusia”. Meski sering peringatkan risiko, sebenarnya dia justru optimis dengan AI.

Siapa optimis sebenarnya?

Amodei klaim dia lebih apresiasi manfaat AI dibanding yg sebut diri optimis. “Saya dan Anthropic lebih bisa jelaskan keuntungan AI dibanding orang-orang yang sebut diri optimis atau akselerasionis,” tegasnya.

MEMBACA  Ini adalah saham-saham terpenting di Amerika Serikat, menurut Bank of America

Dia merujuk dua kelompok di Silicon Valley, termasuk miliarder VC Marc Andreessen. Pendiri Andreessen Horowitz ini menerbitkan “manifesto teknoptimis” tahun 2023 dan sering tweeting “e/acc” (effective accelerationism).

Amodei setuju teknologi bisa selesaikan masalah manusia tapi wajib peringatkan risiko AI “karena kita bisa dapat dunia lebih baik jika semuanya benar”.

Dia bilang AI berkembang sangat cepat secara eksponensial, tapi kemampuan mitigasi risikonya tidak secepat itu. Untuk itu, dia dukung regulasi dan “kebijakan skal